KOMPAS.com - Bencana banjir yang terjadi di Bekasi, Jawa Barat menarik perhatian warga, termasuk di media sosial.
Ada video yang disebarkan secara keliru dan dikaitkan dengan banjir. Ada pula phishing dengan modus diskon tarif listrik dan rekrutmen Badan Gizi Nasional (BGN).
Selain itu, masih ada hoaks yang mencatut Presiden Prabowo Subianto.
Simak rangkuman fakta dari informasi keliru yang beredar sepanjang pekan ini.
Perusahaan Listrik Negara (PLN) memberikan diskon tarif listrik sebesar 50 persen.
Beredar tautan di media sosial yang diklaim sebagai akses untuk mendapatkan diskon listrik periode Maret-April 2025.
Namun setelah ditelusuri 优游国际.com, narasi itu tidak benar.
PLN memastikan, periode diskon tarif listrik 50 persen yang diadakan pada Januari-Februari 2025 tidak akan diperpanjang.
"Setelah berakhirnya masa diskon, maka per tanggal 1 Maret 2025 tarif listrik berlaku normal sesuai dengan ketetapan tarif adjustment Triwulan I tahun 2025," kata Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto.
Tautan yang disebarkan juga tidak mengarah ke situs resmi PLN.
Sebuah video menampilkan penangkapan seorang mahasiswi yang diklaim menghina Presiden Prabowo Subianto. Ia juga dituding sebagai demonstran yang dibayar Rp 50.000.
Faktanya, perempuan dalam video merupakan mahasiswi KKN dari Universitas Mataram (Unram) di Desa Kayangan, Lombok Utara.
Melalui sebuah video TikTok yang diunggah pada 2023, ia menyampaikan permintaan maaf karena konten di Instagram yang menyinggung warga setempat.
Mahasiswi berinisial NWAP itu membuat konten yang menyatakan tidak ada perempuan cantik di Desa Kayangan.
Dari hasil penelusuran Tim Cek Fakta 优游国际.com, peristiwa terjadi pada 2023, sebelum Prabowo jadi presiden.