KOMPAS.com - Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair, Prof. Sri Sumarmi mengatakan, ibu hamil perlu asupan mikronutrien dalam pencegahan stunting.
Dia mengungkapkan, ada dua hal masalah gizi pada maternal yang saling berkaitan di Indonesia, yaitu stunting dan anemia.
Baca juga: 10 Perguruan Tinggi Terbaik Indonesia Versi QS WUR 2021-2022
Keadaan gizi yang buruk sebelum dan selama kehamilan menyebabkan anak lahir dengan berat badan rendah.
"Penyebab berat badan rendah ini saling berkaitan antara kekurangan energi dan protein dan kurang zat gizi mikro. Kekurangan zat-zat tersebut dapat menimbulkan anemia pada ibu hamil maupun pada remaja putri," kata dia melansir laman Unair, Kamis (30/12/2021).
Dia menambahkan, anemia tersebut dapat ditangani dengan tablet tambah darah yang berisikan zat besi dan asam folat.
Namun, ketidakpatuhan penderita menjadi salah satu masalah yang berisiko menimbulkan komplikasi dalam kehamilan.
"Semakin tinggi usia kehamilan, maka semakin tinggi risiko terkena anemia," jelas wanita yang akrab disapa Prof. Mamik ini.
Sementara itu, kepatuhan pada ibu hamil dalam mengkonsumsi obat tambah darah hanya 38,1 persen.
Dia menyampaikan, dalam mengatasi kekurangan zat gizi mikro, WHO menyarankan negara-negara berkembang untuk mengonsumsi formulasi Multi Micro Nutrient.
Sampai saat ini, formulasi standar WHO tersebut belum beredar di Indonesia.
Baca juga: Januari 2022 Sekolah Wajib Tatap Muka Terbatas, Ini Rincian Aturannya
Beberapa perguruan tinggi, termasuk Unair tengah mencari bukti-bukti tentang keefektifan formula tersebut dalam menangani kurang gizi pada ibu dan anak, termasuk dalam pencegahan stunting.
Dia pun menjelaskan, peran mikronutrien dalam kehamilan.
Mikronutrien banyak berperan pada masa implantasi. Beberapa contoh mikronutrien yang berperan adalah selenium, zink, vitamin A, dan vitamin D.
Zinc sendiri berperan dalam sistem imun maternal. Vitamin A dan vitamin D juga berperan dalam sintesis hormon kehamilan.
Dia memaparkan, kesuksesan ibu hamil ditentukan dari 8 minggu pertama. Sementara, kebanyakan wanita belum menyadari dirinya hamil.