KOMPAS.com - Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB), organisasi nirlaba bagian dari Grup GoTo, telah resmi meluluskan lebih dari 1.000 future ready tech talent, hasil dari program Generasi GIGIH 2.0 sepanjang enam bulan.
Para peserta dari pelosok Nusantara ini akan menambah jumlah lulusan Generasi GIGIH yang masuk ke dunia kerja teknologi, bahkan diharapkan bisa lebih baik dari Generasi GIGIH 1.0 di mana 78 persen mendapatkan pekerjaan dalam waktu tiga bulan setelah magang.
Sebagai informasi, Generasi GIGIH adalah program pelatihan kompetensi komprehensif di jalur backend dan frontend engineer serta data analyst yang telah dimulai sejak 2021 dengan format pembelajaran di kelas sampai praktik melalui magang dan capstone project secara virtual.
Generasi GIGIH 2.0 yang merupakan bagian dari program Kampus Merdeka Studi Independen, memberikan 900 jam waktu belajar kepada peserta.
Setiap pakar teknologi yang tergabung menjadi Kontributor GIGIH telah membimbing selama 225 jam, dan setiap bisnis yang berperan sebagai Mitra Industri Generasi GIGIH telah membagikan ilmu dan pengalaman selama 240 jam.
YABB bersama para mitra merancang program ini untuk menyiapkan generasi muda Indonesia agar memiliki kompetensi teknis, pola pikir yang tepat, dan ketangguhan dalam menghadapi perubahan.
“Dukungan dari berbagai pihak amat dibutuhkan untuk melahirkan talenta teknologi muda Indonesia agar bisa memenuhi kebutuhan industri digital yang terus berkembang. Kami ingin program ini dapat menjadi jembatan antara generasi muda dengan industri digital,” jelas Monica Oudang, Chairwoman YABB melalui rilis resmi (27/8/2022).
“Program Generasi GIGIH 2.0 selaras dengan misi YABB untuk mendobrak batasan dan memberikan dampak yang mengakar dan berkelanjutan," tegas Monica.
Baca juga:
Selain itu, Monica menyampaikan, sebagai bagian dari Grup GoTo yang merupakan ekosistem digital terbesar Indonesia, pihaknya mengambil langkah berkontribusi mendorong kemajuan dengan mencetak talenta teknologi muda melalui pembangunan karakter dan kompetensi teknologi.
"Kami berharap, lulusan Generasi GIGIH berperan sebagai penggerak roda ekonomi, dan mampu menjadi pembawa perubahan yang bisa memanfaatkan teknologi untuk kebaikan,” ujar Monica.
Raden Ariyo Putro, Chief Human Capital Officer Investree yang juga merupakan Mitra Industri Generasi GIGIH 2.0 menyampaikan pihak selalu membutuhkan talenta teknologi seiring perkembangan bisnis.
"Kami pun sangat senang telah merasakan manfaat besar sebagai salah satu mitra Generasi GIGIH, dan mengapresiasi YABB yang telah menginisiasi program ini,” ujarnya.
“Para peserta program, atau yang biasa disebut Si GIGIH, turut berkontribusi dalam membawa perubahan kepada UMKM yang menjadi nasabah di platform kami. Ini menjadi bukti dari keberhasilan pelatihan kompetensi teknis backend dan frontend engineer, dan karakter mereka yang kreatif dan bisa beradaptasi dengan cepat,” lanjut Ariyo.
Iqbal Farabi, Engineering Manager GoTo Financial dan Master Mentor Generasi GIGIH, menjelaskan, kompetensi teknis yang fundamental akan membantu Si GIGIH untuk beradaptasi dengan cepat dan mudah saat menghadapi teknologi baru.
Gendis Yuanisa, salah satu peserta Generasi GIGIH yang juga seorang mahasiswi jurusan bisnis internasional di Universitas Padjadjaran menceritakan pengalaman berharga yang ia dapat di sepanjang program.
“Meskipun tantangan yang saya hadapi lebih berat karena harus terlebih dahulu mempelajari dasar-dasar IT, namun paket pembelajaran yang diberikan mulai dari self-learning sampai belajar dalam kelas virtual, ditambah bimbingan dari para mentor hebat membuat saya bisa melalui prosesnya," ungkapnya.
“Yang luar biasa dari program ini, setelah proses belajar 3 bulan, kami ditantang mempraktikkan ilmu ke dalam capstone project. Di sini kami melahirkan solusi inovatif untuk menyelesaikan permasalahan sosial dan lingkungan di Indonesia," ujar Gendis.
Baca juga: Generasi Muda Berpotensi Dorong Indonesia Emas pada 2045
"Sekarang saya sudah menjadi Gendis yang baru, dengan framework pemikiran berbeda, bahkan saya jadi lebih berani berpendapat berkat kepercayaan diri yang meningkat,” tambah Gendis.
"Saya ingin mengajak kita semua untuk terus bekerja sama mendukung percepatan transformasi digital Indonesia. YABB berkomitmen untuk terus meningkatkan angka kemampuan kerja talenta teknologi di Indonesia, dan kami membuka pintu kolaborasi sebesar-besarnya dengan berbagai pihak,” tutup Monica.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.