KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbud Ristek, Prof. Abdul Haris menekankan pentingnya peran pimpinan perguruan tinggi dalam menghadapi tantangan pendidikan tinggi di Indonesia.
Menurut Haris, pemimpin perguruan tinggi harus mampu memberikan solusi atas tiga hal, yakni masalah ketimpangan akses, ketimpangan kualitas, dan relevansi.
"Ketiga hal ini adalah ujung tombak bagaimana tantangan penyelenggaraan pendidikan tinggi di Indonesia. Bapak Ibu adalah calon pemimpin manajemen dari perguruan tinggi harus bisa memberikan solusi atas tiga permasalahan tersebut," kata Prof. Haris dikutip dari laman resmi Ditjen Dikti Kemendikbud, Minggu (4/8/2024) kemarin.
Baca juga: Pendaftaran Bakal Calon Rektor UI 2024-2029 Diperpanjang, Ini Syaratnya
Prof. Haris mengatakan, ketimpangan kualitas menjadi hal yang harus diperbaiki oleh perguruan tinggi.
Mengingat implementasi kebijakan seperti Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi atau kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) tidak bisa diterapkan secara merata di semua perguruan tinggi karena perbedaan karakteristik masing-masing kampus.
Oleh karena itu, ia menekankan perlunya standar kualitas yang sesuai dengan kondisi setiap universitas, baik dari segi infrastruktur (hardware), sumber daya manusia (humanware), maupun jaringan (netware).
Baca juga: Prof. Hartono Terpilih Jadi Rektor UNS 2024-2029
Selain itu, relevansi pendidikan tinggi terhadap kebutuhan masyarakat juga menjadi tantangan tersendiri.
"Relevansi itu terkait produk dan outcome yang harus dimiliki perguruan tinggi. Pertama, relevansi dari sisi kelulusan. Kemudian, yang kedua dari sisi produk dari riset dan inovasi," ujarnya.
Prof. Haris juga menekankan pentingnya pemahaman situasi dan solusi kreatif untuk mengatasi tantangan besar dalam pendidikan tinggi.
Menurut Prof. Haris, universitas tidak hanya berfungsi sebagai tempat transfer pengetahuan (knowledge transfer), tetapi juga sebagai pencipta pengetahuan baru.
Baca juga: Sosok Alumnus ITB yang Desain Istana Garuda di IKN
Maka dari itu, ia berharap para calon rektor dan pemimpin perguruan tinggi dapat berperan sebagai academic leader dan entrepreneur.
"Rektor harus memiliki visi pengembangan pendidikan dan mampu untuk mencapai tujuan tersebut," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.