优游国际

KOMPAS.com - Tiap tanggal 10 November diperingati Hari Pahlawan. Pertempuran di Surabaya tahun 1945 yang berlangsung kurang lebih tiga minggu ini menyebabkan ribuan korban jiwa.

Tidak hanya memeringati Hari Pahlawan tiap 10 November, siswa juga perlu tahu beberapa tokoh penting yang patut dikenang perjuangannya.

Pertempuran di Surabaya pada tahun 1945 terjadi karena beberapa faktor. Mulai dari insiden Hotel Yamato, yaitu pengibaran bendera Belanda di tiang Hotel Yamato oleh pasukan NICA pada 18 September 1945.

Hingga kematian Brigadir Jenderal Mallaby pada 30 Oktober 1945, yang memicu kemarahan dan pembalasan dari pihak sekutu.

Baca juga: Tema, Logo dan Tata Cara Upacara Hari Pahlawan 10 November

Tokoh penting di pertempuran Surabaya 1945

Lantas siapa saja tokoh penting dalam peristiwa pertempuran Surabaya 1945 yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan?

Dilansir dari laman ntt.kemenag.go.id, berikut tokoh penting yang berjasa dalam pertempuran Surabaya 1945 yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.

1. Bung Tomo

Bung Tomo merupakan salah satu sosok penting termasuk tokoh Pertempuran Surabaya 10 November 1945.

Bung Tomo memiliki jasa besar dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada saat melawan penjajah yang ingin kembali menjajah Indonesia tepatnya di kota Surabaya.

Salah satu peran besar Bung Tomo dalam Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya yakni melalui pidato Bung Tomo berhasil membangkitkan semangat rakyat Surabaya untuk kembali melawan para penjajah.

Pria yang akrab disapa Bung Tomo ini memiliki nama asli Sutomo. Bung Tomo lahir pada tanggal 3 Oktober 1920 di Surabaya.

Bung Tomo wafat pada tanggal 7 Oktober 1981 di Padang Arafah dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Ngagel di Surabaya.

2. Gubernur Suryo

Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo yang kerap disapa Raden Suryo adalah Gubernur Jawa Timur yang menjadi pencetus Pertempuran Surabaya 10 November 1945.

Gubernur Suryo menjadi tokoh Pertempuran Surabaya yang paling sibuk. Selama Pertempuran Surabaya berlangsung, salah satu peran Gubernur Suryo yakni melakukan komunikasi intens untuk meminta pertolongan pada pemimpin negeri seperti Bung Karno dan Bung Hatta, ketika Inggris mengelurakan Ultimatum 10 November 1945.

Sebagai pemegang kendali penuh Surabaya, pada tanggal 9 November pukul 23.00 WIB, Gubernur Suryo kemudian membacakan keputusan akan menghadapi sekutu hingga titik darah penghabisan. Pidato Gubernur Suryo itu kemudian dikenal dengan 'Komando Keramat'.

3. KH. Hasyim Asy'ari

Kyai Haji Hasyim Asy'ari adalah sosok pelopor persatuan umat dan tokoh modernisasai pesantren.