KABUL, KOMPAS.com - Sebuah bom bunuh diri setidaknya membunuh 3 orang dan membuat 15 orang lainnya luka-luka. Ledakan bom bunuh diri terjadi di dekat pos-pos terdepan militer di Kabul pada Rabu (29/4/2020).
Hal ini dikonfirmasi oleh pejabat setempat sebagai serangan pertama yang terjadi di ibu kota Afghanistan dalam beberapa pekan ini.
Juru bicara kementerian dalam negeri, Tareq Arian mengonfirmasi jumlah angka korbannya, menyebut tindakan kriminal itu sebagai musuh Afghanistan terhadap warga sipil selama bulan Ramadhan.
Baca juga: Taliban Serang 3 Lokasi, 23 Tentara Afghanistan dan 9 Warga Sipil Tewas
Serangan itu rupanya menargetkan sebuah kamp pasukan khusus Afghan di pinggir kota Kabul, berdasarkan keterangan sebuah sumber keamanan kepada media Perancis, AFP.
Tidak ada satu kelompok pun yang mengklaim tanggung jawab atas kejadian ini. Namun, juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan mereka sedang menginvestigasi apabila prajurit mereka berada di balik kejadian tersebut.
Ledakan itu terjadi ketika kekerasan melonjak di Afghanistan sebagaimana Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) melaporkan awal pekan ini.
Baca juga: 20 Staf di Istana Presiden Afghanistan Tertular Virus Corona
Serangan yang melonjak di negara itu muncul setelah penandatanganan perjanjian penting AS dan Taliban pada akhir Februari yang seharusnya meletakkan dasar untuk proses perdamaian.
Serangan baru-baru ini sebagian besar terbatas pada daerah pedesaan dan kota kecil. Di bawah kesepakatan AS-Taliban, para pemberontak sepakat untuk tidak menyerang kota-kota.