BEIRUT, KOMPAS.com - Greenpeace pada Kamis (10/9/2020) memperingatkan penduduk Beirut, ibu kota Lebanon, untuk melindungi diri mereka dari asap "beracun" akibat kebakaran yang kembali melanda pelabuhan.
Kebakaran terbaru di pelabuhan Beirut ini dikatakan turut melahap gudang penyimpanan ban.
"Ban yang terbakar menghasilkan banyak partikel halus, asap, dan abu yang kasat mata, tapi juga banyak polutan organik yang mudah menguap dan dapat terhirup bahkan di luar area kebakaran," kata kelompok pemerhati lingkungan itu.
Baca juga: Pelabuhan Beirut Lebanon Terbakar Lagi, Api dari Kontainer Minyak
"Asap dapat mengandung senyawa yang sangat beracun dan karsinogenik, karbon hitam dan partikulat lain serta gas asam," kata mereka memperingatkan dikutip dari AFP.
Sebelumnya tentara Lebanon dan kepala pelabuhan sementara mengatakan, kebakaran yang mengepulkan asap hitam besar di atas Beirut ini terjadi di sebuah gudang zona bebas pelabuhan, yang berisi minyak goreng dan ban.
Greenpeace menyarankan semua warga untuk tetap di rumah dan memakai masker, juga menyebarkan nasihat serupa pada kemarin sore dari seorang profesor di Universitas Lebanon.
Baca juga: Setelah Terkena 2 Ledakan Hebat, Pelabuhan Beirut Kembali Terbakar
"Untuk melindungi diri Anda dari asap, harap tutup jendela yang menghadap (lokasi) kebakaran," tulis spesialis atmosfer kimia Najat Saliba di Twitter.
"Jika Adan tidak punya jendela, biarkan plastiknya tetap di atas."
Pada 4 Agustus Beirut diguncang dua ledakan hebat, yang menewaskan lebih dari 190 orang dan menghancurkan banyak kaca serta jendela bangunan.
Setelah ledakan ratusan ton amonium nitrat itu, Saliba juga mewanti-wanti adanya partikel dan gas beracun dalam asap akibat ledakan tersebut.
Baca juga: Tentara Lebanon Temukan 4,35 Ton Amonium Nitrat di Dekat Pelabuhan Beirut Lagi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.