JAKARTA, KOMPAS.com – Rabu (13/1/2021) pukul 02.00 WIB, ponsel Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi berbunyi. Dia belum tidur. Ponsel itu segera disambarnya dan dia mengecek ada pesan apa.
Saat pesan dibuka, terkejutlah dia bahwa isi pesan tersebut adalah hasil pemungutan suara untuk Co-Chair Covid-19 Vaccines Advance Market Commitment (Covax AMC) lengkap dengan persentase perolehan suaranya.
Retno memperoleh persentase suara sebesar 41 persen dari negara anggota. Dan sejak saat itu, dia terpilih menjadi salah satu Co-Chair Covax AMC.
Setelah itu, Retno tak langsung tidur. Justru tanggung jawab lebih berat ada di pundaknya. Karenanya, dia langsung bekerja saat itu juga.
Baca juga: Menlu RI Retno Marsudi Sebut Indonesia Siap Jalani Hubungan Diplomasi dengan Pemerintahan Biden
“Setelah mendapat pesan itu, saya langsung menghubungi PTRI Jenewa (Perutusan Tetap Republik Indonesia) dan tim saya yang ada di jakarta,” tutur Retno kepada 优游国际.com.
Dalam menakhodai Covax AMC, Retno tidak sendiri. Dia akan memimpin Covax AMC bersama dengan Menteri Pembangunan Kanada dan Menteri Kesehatan Etiopia.
“Kanada akan menjadi perwakilan dari negara-negara maju, sedangkan Indonesia dan Etiopia akan mewakili negara-negara berkembang,” imbuh Retno.
Baca juga: Paus Fransiskus Sudah Mendapat Vaksin Covid-19
Perolehan persentase suara 41 persen adalah perolehan suara terbanyak dari suara yang masuk dari 92 anggota Covax AMC.
“Ini merupakan kepercayaan dunia, terutama kepercayaan dari negara-negara berkembang, kepada Indonesia. Kepercayaan ini tidak bisa dihitung dengan uang,” tutur Retno.
Dengan mendapat kepercayaan tersebut, secara otomatis Indonesia mengemban tanggung jawab yang tinggi untuk memastikan negara-negara berkembang mendapat akses vaksin Covid-19.
Baca juga: Pakar: Tunda Suntikan Dosis Kedua Vaksin Covid-19 Bisa Picu Mutasi Virus
Dengan demikian, Indonesia tidak hanya membawa kepentingannya sendiri untuk memperoleh akses vaksin virus corona yang setara, namun juga membawa kepentingan negara berkembang.
“Kita akan berjuang untuk kita sekaligus untuk negara-negara berkembang. Kepemimpinan Indonesia di dunia akan dilihat,” ujar Retno.
Ke depan, Co-Chair Covax AMC akan membahas kesetaraan akses vaksin seperti berapa jumlah vaksin yang akan disalurkan, berapa penduduk yang akan divaksin, apa jenis vaksinnya, dan seperti apa infrastruktur negara penerima vaksin.
Baca juga:
Retno menilai, pandemi virus corona tidak bisa diselesaikan oleh satu negara saja. Pandemi virus corona baru bisa berakhir jika semua negara mau bekerja sama dan menunjukkan solidaritasnya.
“Dan Indonesia akan menunjukkan kerja sama dan solidaritasnya, terutama kepada negara berkembang, sebagai salah satu Co-Chair Covax AMC,” imbuh Retno.
Baca juga: Kunjungi Indonesia, Menlu China Jumpa Luhut Bahas Kerja Sama dari Ekonomi sampai Vaksin Covid-19
"Hasil lengkap wawancara 优游国际.com dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bisa disimak di JEO 优游国际.com (jeo.kompas.com)".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.