优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Korban Banjir Malaysia Bertambah 14 Orang Tewas, 70.000 Lebih Mengungsi

优游国际.com - 21/12/2021, 21:13 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Jumlah korban banjir Malaysia bertambah menjadi 14 orang tewas dengan lebih dari 70.000 mengungsi menurut laporan pada Selasa (21/12/2021) melansir AFP.

Pada saat yang sama, militer Malaysia menggunakan perahu untuk mendistribusikan makanan kepada orang-orang putus asa yang terjebak di rumah mereka setelah banjir besar.

Baca juga: Jumlah Pengungsi Banjir Bandang Malaysia Naik Jadi 50.000 Orang

Hujan deras berhari-hari memicu banjir terburuk dalam beberapa tahun di seluruh “Negeri Jiran” pada akhir pekan, sejumlah kota dan desa tergenang, sementara jalan-jalan utama terputus.

Selangor - negara bagian terkaya dan terpadat di negara itu, yang mengelilingi ibu kota Kuala Lumpur - adalah salah satu daerah yang paling parah dilanda bencana.

Di kota Shah Alam, beberapa daerah masih terendam air pada Selasa (21/12/2021), dengan personel militer di kapal membagikan makanan kepada orang-orang yang terjebak di rumah mereka dan tempat penampungan pemerintah.

Sementara BBC melaporkan gambar yang beredar online menunjukkan bagian dari pusat kota Kuala Lumpur terendam selama akhir pekan, di ketinggian air yang belum pernah terlihat sejak banjir besar pada tahun 1971.

Baca juga: Korban Tewas akibat Banjir Bandang Malaysia Mulai Ditemukan

Kartik Subramany melarikan diri dari rumahnya saat banjir naik, dan berlindung di sebuah sekolah selama 48 jam sebelum dievakuasi bersama keluarganya ke tempat penampungan.

"Rumah saya rusak total, dua mobil saya hancur," kata pria berusia 29 tahun itu kepada AFP.

"Ini adalah banjir terburuk sepanjang hidup saya. Pemerintah federal telah mengecewakan rakyat secara menyedihkan -- gagal dalam fungsi utamanya untuk melindungi dan melindungi kehidupan."

Dia termasuk di antara semakin banyak warga Malaysia yang mengkritik, apa yang mereka katakan sebagai tanggapan resmi yang lambat dan tidak memadai dari pemerintah.

Ribuan personel layanan darurat dan militer telah dikerahkan. Tetapi para kritikus mengatakan itu tidak cukup, dan sukarelawan telah turun tangan untuk menyediakan makanan dan perahu untuk upaya penyelamatan.

Ada juga laporan tentang supermarket yang dijarah di satu lingkungan Shah Alam yang terkena dampak parah.

Baca juga: Banjir Malaysia Terparah dalam Beberapa Tahun, 30.000 Orang Dievakuasi

Tanggapan resmi “tak bisa diharapkan”

Anggota parlemen oposisi Fuziah Salleh menggambarkan tanggapan resmi sebagai "tidak bisa diharapkan" dan "tidak kompeten".

"Tidak ada peringatan dini tentang hujan deras yang diberikan," katanya kepada AFP. "Sangat menyedihkan bahwa nyawa telah hilang."

Pada Selasa (21/12/2021), jumlah korban tewas akibat banjir naik menjadi 14, termasuk delapan di Selangor dan enam di negara bagian Pahang, kantor berita resmi Bernama melaporkan.

Namun dengan laporan orang yang masih hilang, diperkirakan korban akan meningkat.

Lebih dari 71.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka karena banjir, termasuk 41.000 di Pahang dan 26.000 di Selangor, menurut data resmi.

Pengungsi ditampung di pusat-pusat bantuan pemerintah, tetapi para pejabat telah memperingatkan untuk memperkirakan peningkatan kasus virus corona terkait dengan tempat penampungan yang penuh sesak.

Baca juga: Malaysia Umumkan Kasus Omicron Kedua: Gadis 8 Tahun yang Pulang dari Nigeria

Hujan telah berhenti dan di banyak daerah banjir telah surut, sehingga penduduk harus mulai menghitung biayanya.

"Saya sudah berbisnis lebih dari 24 tahun... ini belum pernah terjadi sebelumnya," kata Mohammad Awal, yang toko kosmetiknya di luar Kuala Lumpur kebanjiran.

Negara Asia Tenggara itu dilanda banjir setiap tahun selama musim hujan. Tetapi yang terjadi pada akhir pekan adalah yang terburuk sejak 2014, ketika lebih dari 100.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka.

Pemanasan global telah dikaitkan dengan banjir yang semakin parah. Karena atmosfer yang lebih hangat menampung lebih banyak air, perubahan iklim meningkatkan risiko dan intensitas banjir dari curah hujan yang ekstrem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

5 Orang Ditangkap di Inggris Terkait Dugaan Terorisme, Empatnya Warga Iran

5 Orang Ditangkap di Inggris Terkait Dugaan Terorisme, Empatnya Warga Iran

Global

Internasional
Albanese Menang Pemilu Australia, Janji Bentuk Pemerintahan Tertib-Disiplin

Albanese Menang Pemilu Australia, Janji Bentuk Pemerintahan Tertib-Disiplin

Global

Internasional
Konferensi Pers Terlama di Dunia Presiden Maladewa Pecahkan Rekor, Durasinya 15 Jam

Konferensi Pers Terlama di Dunia Presiden Maladewa Pecahkan Rekor, Durasinya 15 Jam

Global

Internasional

Internasional

Internasional
Hasil Pemilu Singapura, Partai PAP dan Lawrence Wong Menang Telak

Hasil Pemilu Singapura, Partai PAP dan Lawrence Wong Menang Telak

Global

Internasional
[UNIK GLOBAL] Trump Jadi 'Paus' | Jet Tempur Rp 1 Triliun Jatuh dari Kapal

[UNIK GLOBAL] Trump Jadi "Paus" | Jet Tempur Rp 1 Triliun Jatuh dari Kapal

Global

Internasional
Anthony Albanese Menang dalam Pemilu Australia

Anthony Albanese Menang dalam Pemilu Australia

Global
Rumah Nusantara Diresmikan di Rusia, Jadi Simbol Diplomasi Pendidikan Indonesia

Rumah Nusantara Diresmikan di Rusia, Jadi Simbol Diplomasi Pendidikan Indonesia

Global
Arab Saudi Eksekusi Dua Warganya karena Terorisme, Total 100 Dieksekusi Sepanjang 2025

Arab Saudi Eksekusi Dua Warganya karena Terorisme, Total 100 Dieksekusi Sepanjang 2025

Global
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau