YERUSALEM, KOMPAS.com - Pasukan Israel menghancurkan dua rumah warga Palestina yang dituduh membunuh seorang pemukim Israel, dalam operasi yang memicu lebih banyak kekerasan.
AFP mewartakan pada Selasa (8/3/2022) rumah keluarga Omar dan Ghaith Jaradat dan Mohammed Jaradat dihancurkan dengan bahan peledak di desa Silat al-Harithiya, dekat Jenin di Tepi Barat yang diduduki utara, oleh polisi perbatasan dan tentara Israel.
Baca juga: Polisi Israel Tembak Mati Remaja Palestina Berusia 19 Tahun
Israel telah menyalahkan mereka karena membunuh Yehuda Dimentman pada 16 Desember, ketika orang-orang bersenjata menyemprotkan sebuah mobil dengan sekitar selusin peluru saat mobil itu keluar dari pos terdepan pemukiman kucing liar di Homesh. Dua orang lainnya terluka dalam serangan itu.
Rumah anggota keluarga Jaradat lainnya, Mahmoud, yang ditangkap pada bulan Desember seperti yang lainnya, dihancurkan di Silat al-Harithiya pada 14 Februari.
View this post on Instagram
Seorang remaja ditembak mati oleh tentara dalam bentrokan berikutnya.
Pada hari Selasa, bentrokan meletus lagi antara penduduk dan pasukan Israel, kata wartawan AFP.
Tentara mengatakan warga Palestina melemparkan batu, bom api dan bahan peledak rakitan ke pasukan keamanan, serta menembakkan peluru tajam.
Baca juga: Saat AS dan Sekutu Dikritik Keras karena Dorong Sanksi ke Rusia tapi Biarkan Israel…
"Para prajurit merespons dengan tembakan, dan menyelesaikan misi mereka," kata pernyataan dari militer.
Dua petugas polisi perbatasan terluka ringan dalam kemungkinan serangan serudukan yang menargetkan kendaraan mereka di desa, kata polisi, dengan warga Palestina melaporkan satu orang terluka oleh peluru tajam di tangannya dan sejumlah lainnya terkena peluru karet.
Israel secara teratur menghancurkan rumah-rumah individu yang disalahkan atas serangan terhadap orang Israel.
Praktik yang kerap memicu ketegangan itu dikecam oleh para kritikus sebagai bentuk hukuman kolektif. Israel menegaskan pihaknya menghalangi serangan.
Sekitar 475.000 pemukim Yahudi tinggal di Tepi Barat, bersama sekitar 2,9 juta warga Palestina, di komunitas yang secara luas dianggap ilegal menurut hukum internasional.
Baca juga: Hubungan Israel-Turki: Berteman, Bermusuhan, Lalu Berteman Lagi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.