SEVERODONETSK, KOMPAS.com - Kabar Ukraina terkini, pasukan Rusia memutus jembatan rute terakhir untuk mengevakuasi warga dari kota Severodonetsk di timur negara yang dilanda perang itu.
Jembatan terakhir di Severodonetsk hancur, membuat warga sipil yang tersisa terjebak dan tidak mungkin mengirimkan pasokan kemanusiaan, kata Sergiy Gaiday gubernur Luhansk, seraya menambahkan bahwa sekitar 70 persen dari kota itu berada di bawah kendali Rusia.
Ukraina sebelumnya mendesak Barat mengirimkan lebih banyak senjata berat Barat untuk membantu mempertahankan Severodonetsk, yang menurut Kyiv dapat menjadi kunci pertempuran untuk wilayah Donbass di timur dan jalannya perang Rusia Ukraina yang sekarang memasuki bulan keempat.
Baca juga: Digempur Artileri, Pasukan Ukraina Mundur dari Pusat Kota Severodonetsk
Pada Senin (13/6/2022) malam, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, pertempuran untuk Donbass akan dianggap sebagai salah satu yang paling brutal dalam sejarah Eropa.
Wilayah tersebut, yang terdiri dari provinsi Luhansk dan Donetsk, diklaim oleh separatis dukungan Rusia.
"Bagi kami, harga pertempuran ini sangat tinggi. Itu menakutkan," katanya dikutip dari Reuters.
"Kami menarik perhatian mitra kami setiap hari pada fakta bahwa hanya sejumlah artileri modern yang cukup untuk Ukraina yang akan memastikan keunggulan kami."
Baca juga:
Tujuan utama Rusia adalah untuk melindungi Donetsk dan Luhansk, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Senin (13/6/2022), setelah pemimpin salah satu wilayah separatis meminta pasukan tambahan dari Moskwa.
Moskwa juga mengkritik Amerika Serikat dan negara-negara lain karena mengirim senjata ke Ukraina dan mengancam akan menyerang target baru jika Barat memasok rudal jarak jauh.
Baca juga: Ukraina Klaim Kuasai Separuh Severodonetsk, Rusia Akan Balas dengan Serangan Besar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.