MOSKWA, KOMPAS.com - Kremlin pada Senin (16/1/2023) membantah ada ketegangan antara tentara Rusia dan pasukan tentara bayaran Grup Wagner, tentang klaim kemenangan medan perang di Soledar, Ukraina.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan, konflik tersebut dibuat oleh jurnalis dan blogger militer.
“Ini utamanya produk manipulasi informasi,” kata Peskov kepada wartawan, dikutip dari kantor berita AFP.
Baca juga: AS Sebut Grup Wagner Rusia Membeli Senjata Korea Utara untuk Perang di Ukraina
"Mereka sama-sama berjuang untuk Tanah Airnya," lanjut Peskov.
Grup Wagner didirikan oleh pengusaha yang memiliki hubungan dengan Kremlin yaitu Yevgeny Prigozhin.
"(Rusia) harus tahu dan mengenal para pahlawannya," tambah Peskov.
"(Rusia) tahu baik para pahlawan yang bertugas di angkatan bersenjata kita ... dan para pahlawan dari Wagner PMC (perusahaan militer swasta)."
Isu ketegangan antara pasukan reguler Rusia dan kelompok tentara bayaran Wagner meningkat setelah Prigozhin minggu lalu bersikeras pasukannya sudah menguasai kota tambang garam Soledar di Ukraina timur.
Dia mengkritik ada upaya mencuri kemenangan dari Grup Wagner.
Baca juga:
Prigozhin mengumumkan pendudukan Soledar pada Rabu (11/1/2023).
Kementerian Pertahanan Rusia langsung menolak klaimnya dan mengumumkan pembebasan kota itu dua hari kemudian.
Namun, dalam pengakuan yang tidak biasa untuk pasukan tempur swasta, Kemenhan Rusia pada Jumat (13/1/2023) memuji pasukan Wagner pemberani.
Grup Wagner yang didirikan pada 2014--terlibat dalam konflik di Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah--menjadi terkenal setelah Presiden Vladimir Putin mengerahkan pasukan ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Baca juga: Profil Grup Wagner, Tentara Bayaran Kejam yang Dikerahkan Rusia ke Ukraina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.