优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors...聽

优游国际.com - 30/04/2024, 06:59 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber ,

NEW YORK, KOMPAS.com - Para demonstran mahasiswa di Columbia University mulai diskors pada Senin (29/4/2024) setelah menentang ultimatum untuk membubarkan diri dalam protes pro-Palestina.

Pihak berwenang di universitas bergengsi di New York itu menuntut agar perkemahan protes dibubarkan pada pukul 14.00 (18.00 GMT) atau para mahasiswa akan menghadapi tindakan disipliner.

“Taktik menakut-nakuti yang menjijikkan ini tidak ada artinya dibandingkan dengan kematian lebih dari 34.000 orang Palestina,” kata seorang mahasiswa membacakan sebuah pernyataan sikap pada konferensi pers setelah tenggat waktu.

Baca juga: Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

“Kami tidak akan bergerak sampai Columbia University memenuhi tuntutan kami,” kata mahasiswa yang tidak mau menyebutkan namanya itu, sebagaimana dikutip AFP.

Beberapa jam kemudian, Wakil Presiden Komunikasi Columbia University, Ben Chang, mengatakan, universitas telah mulai menskors mahasiswa yang enggan membubarkan diri dalam protes pro-Palestina.

"Ini sebagai bagian dari tahap selanjutnya dari upaya kami untuk memastikan keamanan di kampus kami," ungkap pejabat di kampus yang menjadi pusat protes pro-Palestina yang meletus di perguruan tinggi Amerika itu.

Ben Chang menyebutkan, para mahasiswa telah diperingatkan akan diskors, tidak memenuhi syarat untuk menyelesaikan semester atau lulus, dan akan dibatasi dari semua ruang akademik, tempat tinggal, dan ruang rekreasi.

Sementara itu, di University of Texas di Austin, polisi bentrok dengan para pengunjuk rasa dan melakukan penangkapan ketika membongkar sebuah perkemahan, menambah jumlah orang yang ditahan di seluruh Amerika Serikat pada akhir pekan.

“Tidak ada perkemahan yang diizinkan,” kata Gubernur Texas Greg Abbott di media sosial pada Senin sore.  

“Sebaliknya, penangkapan akan dilakukan," tuturnya.

Baca juga: Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Protes terhadap perang Gaza, dengan jumlah korban jiwa warga sipil Palestina yang tinggi, telah menjadi tantangan bagi para administrator universitas di AS yang mencoba menyeimbangkan hak-hak kebebasan berbicara dengan keluhan bahwa unjuk rasa tersebut telah berbelok ke arah anti-Semitisme dan kebencian.

Selama hampir dua minggu, gelombang protes menentang perang Israel di Gaza telah melanda kampus-kampus di Amerika Serikat.

Rekaman polisi dengan pakaian anti huru-hara yang dipanggil ke berbagai kampus di AS untuk membubarkan aksi unjuk rasa pun telah ditonton penduduk di berbagai belahan dunia.

Situasi itu mengingatkan publik pada gerakan protes yang meletus selama Perang Vietnam.

Pembicaraan gagal

Dalam sebuah pernyataan pada Senin, Presiden Columbia University Minouche Shafik, mengumumkan pembicaraan telah gagal dengan para pengunjuk rasa pro-Palestina.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau