优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Serangan Pisau di Perancis, 1 Tewas dan Lukai 3 Polisi

优游国际.com - 23/02/2025, 06:23 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber

MULHOUSE, KOMPAS.com - Serangan pisau di Kota Mulhouse, Perancis, pada Sabtu (22/2/2025) malam menewaskan satu orang dan melukai tiga polisi.

Presiden Perancis Emmanuel Macron menyebut serangan itu sebagai aksi teror.

Jaksa penuntut mengatakan, tiga polisi terluka ringan dalam serangan di Kota Mulhouse, yang dilakukan oleh seorang tersangka berusia 37 tahun.

Baca juga: Presiden Perancis: Tarif AS terhadap Eropa Justru Naikkan Inflasi bagi Warga Amerika

"Pelaku berada dalam daftar pantauan pencegahan teror dan sekarang ditahan," kata jaksa penuntut Nicolas Heitz kepada AFP.

Dari dua polisi yang terluka parah, satu mengalami cedera pada arteri karotis, dan yang lainnya pada toraks.

Menteri Dalam Negeri Bruno Retailleau mengatakan, otoritas Perancis telah melakukan beberapa upaya untuk mengekstradisi tersangka, tetapi negara asalnya Aljazair menolak untuk menerimanya.

Unit jaksa penuntut antiteror nasional Perancis (PNAT) yang mengambil alih penyelidikan mengatakan, tersangka kali pertama menyerang polisi kota, sambil meneriakkan seruan dalam sebuah agama.

Para saksi mata mengonfirmasi kepada AFP bahwa tersangka telah beberapa kali meneriakkan kata-kata tersebut.

Seorang warga sipil yang melerai terluka parah. Menurut jaksa penuntut Mulhouse, warga terluka itu adalah warga negara Portugal berusia 69 tahun.

Baca juga:

Macron mengatakan, tidak ada keraguan bahwa insiden itu adalah tindakan teroris.

"Pemerintah bertekad untuk terus melakukan segala hal untuk memberantas terorisme di tanah kami," tutur Macron.

Menteri Dalam Negeri Retailleau diperkirakan akan melakukan perjalanan ke lokasi serangan pada Sabtu malam.

Polisi menetapkan parameter keamanan setelah serangan yang terjadi sesaat sebelum pukul 16.00 waktu setempat selama demonstrasi untuk mendukung Republik Demokratik Kongo di bagian Mulhouse yang ramai, kota berpenduduk sekitar 110.000 jiwa.

Unit militer dikirim ke tempat kejadian, sedangkan tim cadangan dan ilmuwan forensik mencari bukti, bekerja cepat untuk memeriksa noda darah sebelum hujan menyapunya.

Tersangka lahir di Aljazair dan berada di bawah pengawasan pengadilan serta berstatus tahanan rumah, dengan perintah pengusiran dari Perancis.

Retailleau mengatakan kepada stasiun tv Perancis TF1 bahwa Perancis mencoba mengusirnya sepuluh kali, tetapi dia selalu menolaknya.

Baca juga: Presiden Perancis Berharap Pemerintahan Nawaf Salam Mewakili Keberagaman Rakyat Lebanon

Sementara Jaksa Antiteror di PNAT mengatakan, mereka sedang menyelidiki serangan itu atas tuduhan pembunuhan, dan percobaan pembunuhan yang berhubungan dengan usaha teroris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau