JAKARTA, KOMPAS.com - Orang-orang yang lebih banyak beraktivitas di dalam rumah atau ruangan kantor tidak serta merta terlindung dari paparan polusi udara.
Menurut National Institute of Occupational Safety and Health (NIOSH), selain berasal dari limbah asap kendaraan dan industri di luar rumah dan gedung, polusi dapat bersumber dari dalam ruangan. Persentase polutannya bahkan dapat mencapai 60 persen dan berdampak negatif pada kesehatan.
Dikutip dari pernyataan resminya, Jumat (12/5/2023), berikut tiga sumber polusi udara di dalam ruangan menurut Coway.
Baca juga: Mudah, 5 Cara Menghilangkan Polusi Udara di Dalam Ruangan
Ilustrasi menderita alergi di rumah. Alergi bisa disebabkan polusi udara di dalam rumah.
Tidak banyak yang menyadari bahwa bahan bangunan seperti lem, fiberglass, asbes, material olahan kayu, dan komponen gedung lainnya juga jadi sumber polusi udara.
Menurut American Lung Association, gangguan kesehatan yang ditimbulkan dari bahan material ini dapat dirasakan dari gejala batuk, napas pendek, mual, pusing, hingga kelelahan.
Yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah kandungan senyawa organik yang mudah menguap (VOC) pada cat yang dipakai dalam ruangan. Jika mengandung VOC tinggi, kandungan komponen bahan kimia organiknya yang dapat menguap dan mencemari udara.
Kontaminasi udara dapat terdeteksi dari saluran udara tempat berkembang biaknya jamur,
bakteri, protozoa, dan mikroba lainnya.
Baca juga: 7 Manfaat Tanaman Lili Paris, Kurangi Kecemasan hingga Polusi
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.