JAKARTA, KOMPAS.com - Warriors of the Rainbow: Seediq Bale adalah film drama sejarah Taiwan yang disutradarai oleh Wei Te - sheng.
Fil yang dirilis pada 2011 ini diadaptasi dari insiden Wushe pada 1930yang terjadi di Taiwan tengah.
Film ini ditampilkan dalam kompetisi di Festival Film Internasional Venesia ke-68 dan terpilih menjadi nominasi Academy Awards ke-84 untuk Film Berbahasa Asing Terbaik pada 2011.
Baca juga: Sinopsis Drama Taiwan I, Myself, Upaya Menyembuhkan Luka Patah Hati
Berdurasi 4,5 jam dan dibagi menjadi dua bagian, bagian pertama mengisahkan keberhasilan Jepang menguasai Taiwan berkat Perjanjian Shimonoseki pada 1895.
Saat mendarat di Taiwan, Jepang menyadari ada banyak suku pedalaman yang tinggal di hutan rimba Taiwan yang sangat luas.
Karena suku tersebut sangat banyak dengan populasi yang besar dan dikhawatirkan dapat mengganggu proses penjajahan, maka Jepang memutuskan untuk mengendalikan mereka.
Baca juga: Sinopsis The Good Lie, Reese Witherspoon Bantu Korban Perang
Di daerah pegunungan, terdapat Suku Seediq yang terbagi menjadi 12 kelompok.
Dalam suku ini, ada dua kelompok yang sudah bertahun-tahun bermusuhan,kelompok Mahebu dan Toda.
Adalah Mona Rudao (Nolay Piho) dari Mahebu yang bersiteru dengan Temu Walis (Umin Boya) dari Toda yang melanjutkan perseteruan itu di saat mereka memperebutkan daerah perburuan.
Baca juga: Sinopsis Film A Battle of Wits, Aksi Andy Lau hingga Siwon
Di tengah perselisihan tersebut, Jepang masuk dan menguasai perkampungan Seediq.
20 tahun kemudian, pemerintahan Jepang mendirikan Kota Wushe di kaki Gunung Shilai, kawasan yang dulunya milik suku Seediq.
Masyarakat suku Seediq dijadikan buruh angkat kayu yang digaji murah serta diperlakukan tidak pantas oleh orang Jepang.
Baca juga: Sinopsis Film Ip Man 4: The Finale yang Tayang Hari ini
Mona Rudao yang kala itu sudah diangkat sebagai kepala suku Mahebu juga diperlakukan sama.
Diam-diam, dia telah menyusun rencana untuk memerdekakan sukunya.
Mona mendekati 12 kepala suku Seediq agar bisa mendukungnya dalam pemberontakan Jepang, namun, hanya lima orang yang bersedia.
Baca juga: