优游国际

KOMPAS.com - Polisi Metropolitan London telah mengonfirmasi konser Taylor Swift di London, Inggris mendatang tidak akan terpengaruh oleh rencana aksi teror di Wina, Austria.

Sebelumnya, tiga konser Taylor Swift di ibu kota Austria dibatalkan awal pekan ini, setelah terungkap bahwa dua orang telah ditangkap karena diduga merencanakan serangan teror selama pertunjukan.

Setelah bermain selama tiga malam yang terjual habis di Stadion Wembley pada bulan Juni, Taylor Swift akan kembali ke ibu kota Inggris akhir bulan ini untuk lima pertunjukan lagi – menampilkan dukungan dari Raye, Holly Humberstone, Suki Waterhouse dan Paramore.

Baca juga: Penggemar Taylor Swift Menyerang Balik Ancaman Teror dengan Demonstrasi

Ada beberapa spekulasi insiden di Wina mungkin membuat pertunjukan di London diragukan, namun juru bicara polisi telah meyakinkan para penggemar bahwa hal tersebut tidak terjadi saat ini.

“Met bekerja sama dengan tim keamanan tempat dan mitra lainnya untuk memastikan ada rencana keamanan dan kepolisian yang tepat,” kata mereka (melalui Reuters).

“Tidak ada indikasi bahwa masalah yang sedang diselidiki oleh pihak berwenang Austria akan berdampak pada kejadian mendatang di London. Seperti biasa, kami akan terus meninjau informasi baru dengan cermat,” simpul mereka.

Baca juga: Taylor Swift Batalkan Konser Eras Tour di Wina Setelah Dapat Ancaman Teror Bom

Walikota London Sadiq Khan diwawancarai tentang pertunjukan tersebut.

“Kami adalah ibu kota, kami adalah kota internasional, secara rutin kami menyelenggarakan acara-acara besar, baik itu konser – Bruce Springsteen baru-baru ini berada di Stadion Wembley – kami menantikan kedatangan Taylor Swift kembali,” kata Sadiq Khan kepada Sky News, dikutip Jumat (9/8/2024).

“Kami memiliki banyak pengalaman dalam mengawasi kejadian ini, kami tidak pernah berpuas diri, banyak pelajaran yang didapat setelah serangan mengerikan di Manchester Arena. Saya yakin Wina punya alasan tersendiri untuk membatalkan konser Taylor Swift, kami akan terus melanjutkan, bekerja sama dengan polisi (dan) memastikan konser Taylor Swift dapat berlangsung di London dengan aman,” tutur Sadiq Khan.

Baca juga: 50.000 Fans Duduk di Bukit untuk Tonton Konser Taylor Swift

Ada pun, pelantun “Midnights” itu dijadwalkan tampil di Stadion Ernst Happel Wina pada 8-10 Agustus 2024, namun penyelenggara acara Barracuda Music mengonfirmasi tadi malam bahwa mereka “tidak punya pilihan selain membatalkan ketiga pertunjukan terjadwal demi keselamatan semua orang”.

Seorang tersangka berusia 19 tahun ditangkap di Ternitz, selatan Wina, disusul tersangka kedua di ibu kota Austria.

Dilaporkan secara luas bahwa yang pertama telah bersumpah setia kepada kelompok ISIS, dan direktur keamanan publik di kementerian dalam negeri Austria Franz Ruf menegaskan bahwa pihak berwenang mengetahui “tindakan persiapan” untuk kemungkinan serangan di Austria.
Sebelumnya hari ini, orang pertama mengaku merencanakan serangan teror, dan pihak berwenang menyatakan bahwa “tragedi dapat dicegah” dengan penangkapan tersebut.

Baca juga: Bruce Springsteen Resmi Jadi Musisi Miliarder, Susul Taylor Swift dan Paul McCartney

Dia dilaporkan ingin menggunakan pisau atau bahan peledak buatan sendiri di luar Stadion Ernst Happel untuk membunuh orang sebanyak mungkin.

Pria tersebut, yang dilaporkan berasal dari Makedonia Utara, dikatakan telah bekerja sama dengan seorang warga Austria berusia 17 tahun, yang juga ditangkap.

Menurut pihak berwenang, pertunjukan di Wina diperkirakan akan mendatangkan sekitar 65.000 penonton konser per hari, dengan tambahan 10.000 hingga 15.000 penggemar di luar wilayah tersebut. Sebelum pembatalan pertunjukan, Ruf sempat menyampaikan bahwa keamanan di konser akan ditingkatkan.