优游国际

KOMPAS.com - Sugiarti masih tak percaya dengan apa yang dialaminya. Wanita berusia 48 tahun itu menjadi saksi hidup kecelakaan maut di Gerbang Tol (GT) Ciawi, Kota Bogor, yang merenggut nyawa suaminya, Yana Mulyana.

Warga Desa Selabatu, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, ini tengah dalam perjalanan bersama keluarganya menuju Bekasi saat insiden itu terjadi.

Mereka berlima berada di dalam mobil, melaju seperti biasa, hingga tiba di gerbang tol.

Namun, saat hendak melewati pintu otomatis, kartu e-toll mereka tidak terbaca. Palang tetap tertutup, membuat kendaraan tak bisa melintas.

Suaminya, Yana, lantas turun untuk meminta bantuan. Petugas menyarankan agar ia meminjam kartu e-toll dari pengendara lain yang berada di belakangnya.

"Itu e-toll suami saya enggak bisa dipakai, rusak. Terus nanya ke bapak satpam, katanya nanti tunggu yang belakang. Suami saya turun mau minta tolong ke mobil yang belakang," ujarnya, Rabu (5/2/2025).

Baca juga:

Namun, saat Yana sudah berada di luar mobil, kejadian mengerikan pun terjadi.

Sebuah truk besar melaju kencang dari arah belakang dan menghantam kendaraan mereka.

Sugiarti yang masih berada di dalam mobil bersama penumpang lain hanya bisa merasakan benturan keras sebelum semuanya berubah menjadi kekacauan.

"Jadi langsung gitu, enggak ada tanda-tanda kayak gimana. Enggak ada sama sekali. Saya enggak tahu ada berapa mobil. Sadar-sadar itu sudah kebakar yang pinggir," ungkapnya.

Akibat kejadian tragis ini, Sugiarti mengalami luka di kepala dan tangan. Putranya yang masih berusia 3,5 tahun juga menjadi korban, mengalami luka di bagian kepala dan tangan. Kini, mereka tengah menjalani perawatan di RSUD Ciawi, Kabupaten Bogor.

Namun, nasib nahas menimpa suaminya. Yana meninggal dunia di lokasi kejadian.

"Suami saya keluar di sebelah kanan, mungkin kena benturan dari mobilnya. Sekarang udah enggak ada, meninggal," katanya dengan suara bergetar.

Baca juga:

Sebelumnya diberitakan, kecelakaan beruntun yang melibatkan beberapa kendaraan terjadi di Gerbang Tol Ciawi 2, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, pada Selasa (4/2/2025) malam.

Ada 19 orang yang menjadi korban dalam peristiwa ini. Sebanyak 11 orang mengalami luka-luka, sedangkan delapan lainnya meninggal dunia.