KOMPAS.com - Timnas Indonesia akan menghadapi Bahrain dalam pertandingan kedelapan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Laga ini dijadwalkan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Selasa (25/3/2025).
Demi menjaga asa lolos ke Piala Dunia 2026, Indonesia harus meraih kemenangan di laga ini.
Namun, tantangan yang dihadapi Timnas Indonesia tidak mudah. Bahrain datang dengan status juara Piala Teluk 2025, turnamen yang berlangsung pada Desember 2024.
Baca juga:
Dalam perjalanan menuju gelar juara, Bahrain mengalahkan Arab Saudi dengan skor 3-2 dan menang 2-0 atas Irak di fase grup. Kemudian, mereka berhasil mengalahkan Oman dengan skor 2-1 pada laga final.
Bahrain memiliki pertahanan yang solid serta serangan balik yang cepat, sesuatu yang perlu diwaspadai oleh skuad asuhan Patrick Kluivert.
Selain itu, beberapa pemain kunci dari Bahrain juga menjadi ancaman serius bagi Indonesia.
1. Ali Madan
Ali Madan adalah winger kanan andalan Bahrain yang kini menjadi pemain termahal di negaranya dengan nilai pasar mencapai Rp43,45 miliar.
Pemain berusia 29 tahun ini memiliki pengalaman yang luas dengan 102 penampilan dan 15 gol untuk tim nasional.
Kecepatannya dalam menyerang serta kemampuannya menciptakan peluang bisa menjadi ancaman bagi pertahanan Indonesia.
Baca juga:
2. Mohamed Marhoon
Mohamed Marhoon bermain sebagai winger kiri dan telah mencatatkan 74 penampilan serta 19 gol bersama Bahrain.
Ia tampil impresif dalam Piala Teluk 2025 dengan mencetak tiga gol dan lima assist dalam lima pertandingan.
Marhoon juga menjadi penyebab kegagalan Timnas Indonesia meraih kemenangan dalam pertemuan sebelumnya di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Pada laga yang berakhir imbang 2-2 pada 10 Oktober 2024, ia mencetak dua gol, termasuk gol penyeimbang di menit ke-90+9.
3. Ebrahim Lutfalla
Ebrahim Lutfalla adalah kiper Bahrain berusia 32 tahun yang tampil gemilang di Piala Teluk 2025. Selama ia berada di bawah mistar, Bahrain mencatatkan hasil positif.
Satu-satunya kekalahan Bahrain di turnamen tersebut terjadi saat ia tidak bermain, yaitu ketika timnya kalah 1-2 dari Yaman di fase grup.
Keahliannya dalam mengantisipasi serangan lawan membuatnya menjadi tembok kokoh bagi Bahrain.
Sebagian artikel ini telah tayang di 优游国际.com dengan judul "".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.