优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Dokter Kandungan di Garut Pernah Ditonjok Suami Pasien Korban Pelecehan, tapi Berakhir Damai

优游国际.com - 16/04/2025, 16:17 WIB
Wahyu Wachid Anshory

Editor

KOMPAS.com - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengungkap bahwa kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan seorang dokter kandungan di Garut telah terjadi sejak tahun 2024.

Pelaku diketahui berinisial MSF dan diduga melakukan tindakan tidak senonoh terhadap pasiennya saat melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG).

Tindakan tersebut bahkan terekam dalam kamera pengawas di ruang praktik dan videonya menjadi viral di media sosial.

Baca juga:

Asisten Deputi Penyediaan Layanan Perempuan Korban Kekerasan Kementerian PPPA, Ratna Oeni Cholifah, mengonfirmasi bahwa kasus ini sempat ditutup secara damai oleh keluarga korban, tetapi kini mencuat kembali karena banyak korban lain mulai bersuara.

“Beberapa bulan lalu (tahun 2024) pelaku pernah ditonjok sama suami pasien, tapi berakhir damai,” ungkap Ratna, Rabu (16/4/2025).

Mengapa Kasus Ini Mencuat Lagi?

Menurut Ratna, gelombang baru laporan masyarakat terhadap dokter MSF menunjukkan bahwa tidak hanya satu atau dua orang yang menjadi korban. Banyak perempuan lainnya juga mengaku mengalami perlakuan serupa.

"Karena korban banyak, sekarang di-blow up kembali," katanya.

Merespons lonjakan pengaduan dan atensi publik, Kementerian PPPA berkoordinasi dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padjadjaran untuk membuka posko pengaduan mulai 15 April 2025. Namun, hingga saat ini, belum ada korban baru yang secara resmi melapor ke posko tersebut.

Baca juga:

Dari hasil koordinasi antara Kementerian PPPA dan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, pelaku disebut sudah tidak lagi menjalankan praktik di fasilitas kesehatan tempat ia sebelumnya bekerja.

“Pelaku sudah tidak praktik di Karya Harsa, Anisa Queen, maupun RSUD Malangbong,” ujar Ratna.

Selain itu, Surat Tanda Registrasi (STR) milik pelaku juga telah dinonaktifkan untuk mencegah kemungkinan praktik di tempat lain.

Bagaimana Status Hukum Pelaku Saat Ini?

Tim penyidik Polres Garut dipimpin langsung Kapolres Garut AKBP Fajar M Gemilang melakukan pemeriksaan ruangan tempat dokter kandungan melakukan pelecehan seksual terhadap pasiennya, Selasa (15/4/2025). 

Tribun Jabar/ Sidqi Al Ghifari Tim penyidik Polres Garut dipimpin langsung Kapolres Garut AKBP Fajar M Gemilang melakukan pemeriksaan ruangan tempat dokter kandungan melakukan pelecehan seksual terhadap pasiennya, Selasa (15/4/2025).

Status keberadaan pelaku sempat menimbulkan kebingungan publik. Kementerian PPPA menyebut bahwa berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinas PPPA Garut, pelaku saat ini tengah menjalani ibadah umrah.

“Posisi pelaku sekarang sedang umrah,” kata Ratna.

Baca juga: Dokter Kandungan Cabul di Garut: Minta Nomor WA Pasien hingga Kirim Pesan Tak Senonoh

Namun, pernyataan ini bertentangan dengan pernyataan pihak kepolisian. Polres Garut mengklaim bahwa mereka telah menangkap pelaku kurang dari 24 jam setelah video viral tersebar di media sosial.

“Kurang dari 24 jam, kita sudah amankan diduga pelaku dan saat ini diamankan di ruangan khusus untuk pemeriksaan intensif,” jelas Kasatreskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin.

Menanggapi perbedaan informasi tersebut, Ratna menyatakan bahwa pihaknya masih terus mendalami dan mencari klarifikasi lebih lanjut.

"Ini sedang kami dalami untuk meminta informasi kembali," ucapnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di dengan judul "".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cek Kualitas Udara Hari Ini 15 Mei 2025 di 5 Wilayah di Kalimantan Timur

Cek Kualitas Udara Hari Ini 15 Mei 2025 di 5 Wilayah di Kalimantan Timur

Kalimantan Timur
Cek Kualitas Udara Hari Ini 15 Mei 2025 di 13 Wilayah di Jawa Tengah

Cek Kualitas Udara Hari Ini 15 Mei 2025 di 13 Wilayah di Jawa Tengah

Jawa Tengah
Pungli Berkedok Retribusi, Bapak-Anak di Lampung Peras Pedagang, Sebulan Raup Rp 22 Juta

Pungli Berkedok Retribusi, Bapak-Anak di Lampung Peras Pedagang, Sebulan Raup Rp 22 Juta

Jawa Timur
Sebagian Wilayah Kalimantan Hari Ini Bakal Diguyur Hujan, BMKG Sebut Potensi Hujan Petir

Sebagian Wilayah Kalimantan Hari Ini Bakal Diguyur Hujan, BMKG Sebut Potensi Hujan Petir

Kalimantan Timur
Alasan MK Diskualifikasi Semua Paslon Bupati Barito Utara 2024

Alasan MK Diskualifikasi Semua Paslon Bupati Barito Utara 2024

Jawa Barat
Data Kualitas Udara Sulawesi Selatan Hari Ini, 15 Mei 2025

Data Kualitas Udara Sulawesi Selatan Hari Ini, 15 Mei 2025

Sulawesi Selatan
Data Kualitas Udara Kota di Jawa Timur Hari Ini, 15 Mei 2025

Data Kualitas Udara Kota di Jawa Timur Hari Ini, 15 Mei 2025

Jawa Timur
Kalender Libur Juni 2025: Cek Tanggal Merah, Cuti Bersama, dan Peluang Long Weekend

Kalender Libur Juni 2025: Cek Tanggal Merah, Cuti Bersama, dan Peluang Long Weekend

Jawa Barat
Rasa Nusantara di Tanah Suci, Ada Cerita di Balik Konsumsi Jemaah Haji

Rasa Nusantara di Tanah Suci, Ada Cerita di Balik Konsumsi Jemaah Haji

Jawa Timur
Pengiriman 7 Kg Sabu dari Malaysia Digagalkan di Tol Surabaya-Mojokerto, Hendak Dikirim ke Madura

Pengiriman 7 Kg Sabu dari Malaysia Digagalkan di Tol Surabaya-Mojokerto, Hendak Dikirim ke Madura

Jawa Timur
Investigasi Ledakan Amunisi TNI AD di Garut, 25 Prajurit dan 21 Warga Sipil Diperiksa

Investigasi Ledakan Amunisi TNI AD di Garut, 25 Prajurit dan 21 Warga Sipil Diperiksa

Jawa Timur
Kasus Keracunan MBG di Bogor Jadi KLB, BGN Evaluasi SPPG, Bahas Asuransi dan Kompensasi

Kasus Keracunan MBG di Bogor Jadi KLB, BGN Evaluasi SPPG, Bahas Asuransi dan Kompensasi

Jawa Tengah
Napi Perempuan di Tuban Meninggal Diduga Keracunan Minuman Kemasan, Sempat Kejang

Napi Perempuan di Tuban Meninggal Diduga Keracunan Minuman Kemasan, Sempat Kejang

Jawa Timur
Ratusan Siswa Keracunan Menu MBG di Bogor, Wali Kota: Telur Dimasak Malam Hari, Didistribusi Siang

Ratusan Siswa Keracunan Menu MBG di Bogor, Wali Kota: Telur Dimasak Malam Hari, Didistribusi Siang

Jawa Timur
Gugatan Arruki Terhadap KPK Terkait Dugaan Korupsi Penyelenggaraan Haji 2024

Gugatan Arruki Terhadap KPK Terkait Dugaan Korupsi Penyelenggaraan Haji 2024

Kalimantan Timur
Baca berita tanpa iklan.

Terpopuler

1
2
3
4
5
Komentar
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau