优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Meski Ratusan Siswa Keracunan, Dapur MBG di Bogor Masih Beroperasi di Tengah KLB

优游国际.com - 13/05/2025, 12:37 WIB
Wahyu Wachid Anshory

Editor

KOMPAS.com - Hasil uji laboratorium atas sampel makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga menjadi penyebab keracunan massal di Kota Bogor mengandung bakteri.

Meski hasil laboratorium menunjukkan bahwa makanan yang dimasak di dapur Sekolah Bosowa Bina Insani terkontaminasi, dapur tersebut masih tetap beroperasi.

Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim menyatakan, aktivitas memasak dan distribusi makanan tetap berlangsung namun kini berada di bawah pengawasan ketat Badan Gizi Nasional (BGN).

"Distribusi, masak, dan sebagainya masih berlangsung. Tetapi pengawasan langsung dari BGN," katadi Rumah Dinas Wali Kota, Senin (12/5/2025).

Baca juga:

Pemkot Bogor juga meminta agar pengelola dapur MBG lebih disiplin dalam menjalankan standar operasional prosedur (SOP).

Menurut Dedie, pengawasan terhadap proses pengolahan makanan perlu diperketat agar insiden serupa tidak terulang.

“Kita meminta SOP-nya diperketat lagi dan termasuk pengawasannya. Jangan dianggap sepele hal ini. Karena ini menurut kami sesuatu yang sangat serius,” tandas Dedie.

Dari pemeriksaan laboratorium mengonfirmasi bahwa dua menu makanan yang disajikan kepada siswa mengandung bakteri berbahaya, yakni Escherichia coli (E. Coli) dan Salmonella.

Baca juga:

Dedie mengungkapkan bahwa keberadaan kedua jenis bakteri tersebut ditemukan dalam makanan yang dikonsumsi oleh ratusan siswa dari 13 sekolah.

"Dari hasil pemeriksaan laboratorium selama kurang lebih empat hari terakhir, hasilnya menunjukkan beberapa bahan itu mengandung bakteri Coli dan Salmonela," ujar Dedie.

Apa Menu yang Mengandung Bakteri Berbahaya?

Menu yang menjadi penyebab keracunan adalah telur ceplok saus barbeque dan tumis tahu tauge. Kedua menu ini diketahui dimasak di dapur Sekolah Bosowa Bina Insani, yang melayani 13 sekolah dalam program MBG Kota Bogor.

Masalah diduga bermula dari proses pengolahan makanan. Telur, misalnya, dimasak pada malam hari dan baru didistribusikan ke sekolah-sekolah pada siang hari berikutnya.

Dedie menyebutkan, selain pemeriksaan makanan, pihaknya juga memeriksa kualitas air serta kondisi fisik siswa.

“Air juga kita periksa, kemudian juga ada pemeriksaan langsung kepada tubuh dari siswa, hasilnya sore ini. Tetapi kesimpulan sementara yang bisa kami sampaikan hari ini bahwa telah terjadi pendistribusian makanan yang mengandung bakteri Coli dan juga Salmonela,” jelasnya.

Baca juga:

Bagaimana Dampaknya terhadap Para Siswa?

Akibat konsumsi makanan terkontaminasi, sebanyak 213 orang yang mayoritas siswa dan beberapa guru mengalami gejala keracunan. Gejala yang dialami meliputi muntah-muntah, diare, mual, pusing, dan tubuh lemas.

Halaman:


Terkini Lainnya

Penangkapan Preman di Pasar Induk Kramatjati: Awal Baru bagi Keamanan Publik

Penangkapan Preman di Pasar Induk Kramatjati: Awal Baru bagi Keamanan Publik

Jawa Barat
Tanggal Merah Juni 2025 Apa Saja? Cek Jadwal Libur dan Long Weekend聽

Tanggal Merah Juni 2025 Apa Saja? Cek Jadwal Libur dan Long Weekend聽

Jawa Timur
2 Peleton TNI Bergantian Jaga Gedung Kejagung, Bagaimana Peran Polisi?

2 Peleton TNI Bergantian Jaga Gedung Kejagung, Bagaimana Peran Polisi?

Jawa Barat
Hari Ini Malam Jumat Apa? Cek Kalender Jawa 16 Mei 2025 dan Wetonnya

Hari Ini Malam Jumat Apa? Cek Kalender Jawa 16 Mei 2025 dan Wetonnya

Jawa Tengah
Anak Nakal Masuk Barak Militer, Menteri Wihaji: Urai Dulu Sebabnya, Tak Cukup Hanya Disiplin

Anak Nakal Masuk Barak Militer, Menteri Wihaji: Urai Dulu Sebabnya, Tak Cukup Hanya Disiplin

Jawa Barat
Cerita Nera, Naik Turun Bukit dan Pakai Rakit untuk Pergi Sekolah di Bandung Barat

Cerita Nera, Naik Turun Bukit dan Pakai Rakit untuk Pergi Sekolah di Bandung Barat

Jawa Barat
Nakhoda Jadi Tersangka Usai Kapal Kecelakaan dan Tewaskan 8 Orang di Bengkulu, Ini Sebabnya

Nakhoda Jadi Tersangka Usai Kapal Kecelakaan dan Tewaskan 8 Orang di Bengkulu, Ini Sebabnya

Sumatera Utara
Sapi Kurban Presiden Prabowo Meninggal Mendadak di Polewali Mandar, Apa Penyebabnya?

Sapi Kurban Presiden Prabowo Meninggal Mendadak di Polewali Mandar, Apa Penyebabnya?

Sulawesi Selatan
Beraninya Maling di Sukabumi, Menggondol Motor Jurnalis yang Parkir di Depan Kantor Polisi

Beraninya Maling di Sukabumi, Menggondol Motor Jurnalis yang Parkir di Depan Kantor Polisi

Jawa Barat
Sapi Kurban Prabowo di Polewali Mandar Mati Mendadak, Apa Penyebabnya?

Sapi Kurban Prabowo di Polewali Mandar Mati Mendadak, Apa Penyebabnya?

Sulawesi Selatan
PLN Beri Diskon Tambah Daya 50 Persen, Berlaku hingga 23 Mei 2025

PLN Beri Diskon Tambah Daya 50 Persen, Berlaku hingga 23 Mei 2025

Jawa Timur
17 Kasus Keracunan MBG di 10 Provinsi, BPOM Akui Tak Diundang Masuk Cek Dapur MBG

17 Kasus Keracunan MBG di 10 Provinsi, BPOM Akui Tak Diundang Masuk Cek Dapur MBG

Jawa Barat
Bukan Pembimbing Skripsi, Kenapa Jokowi Kunjungi Kasmudjo?

Bukan Pembimbing Skripsi, Kenapa Jokowi Kunjungi Kasmudjo?

Jawa Barat
Terseret Dugaan Penipuan, Aldy Maldini Akui Salah Kelola Keuangan hingga Terjerat Utang

Terseret Dugaan Penipuan, Aldy Maldini Akui Salah Kelola Keuangan hingga Terjerat Utang

Jawa Tengah
17 Kasus Keracunan MBG di 10 Provinsi Selama 2025, Ini Temuan BPOM soal Kontaminasi Makanan

17 Kasus Keracunan MBG di 10 Provinsi Selama 2025, Ini Temuan BPOM soal Kontaminasi Makanan

Jawa Barat
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau