KOMPAS.com – Rencana Presiden Prabowo Subianto untuk mengevakuasi warga Gaza ke Indonesia menuai polemik.
Muncul tudingan bahwa langkah ini merupakan bentuk kepatuhan terhadap permintaan mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang dulu sempat mewacanakan relokasi warga Gaza ke negara-negara lain, termasuk Indonesia.
Namun, tudingan itu langsung dibantah Prabowo. Ia menegaskan, niat evakuasi tersebut murni dilandasi alasan kemanusiaan.
Baca juga:
"Oh tidak tidak, untuk membantu," ujar Prabowo di Turkiye, saat ditanya apakah rencana warga Gaza ke Indonesia demi turuti keinginan Trump, dikutip dari Tribunnews, Jumat (11/5/2025) malam waktu setempat.
Prabowo menjelaskan bahwa gagasan evakuasi warga Gaza adalah inisiatif dari Indonesia sendiri, bukan usulan negara lain.
Tujuannya semata-mata untuk meringankan penderitaan rakyat Palestina akibat agresi militer Israel.
"Itu kan tawaran kita untuk ikut serta membantu masalah kemanusiaan yang penderitaan rakyat Palestina yang begitu dahsyat ya, kita ingin berbuat sesuatu," jelasnya.
Meski demikian, Prabowo mengakui bahwa pelaksanaan evakuasi belum bisa dilakukan dalam waktu dekat.
Pemerintah Indonesia masih melakukan pembicaraan dengan otoritas Palestina untuk menentukan teknis pelaksanaannya.
"Saya sedang konsultasi, nanti saya akan ketemu dengan pimpinan-pimpinan dari Palestina juga gimana cara nanti pelaksanaannya," pungkasnya.
Kritik terhadap rencana evakuasi ini datang dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas, mengingatkan bahwa relokasi warga Gaza justru menguntungkan Israel dan AS yang sejak awal ingin mengosongkan wilayah tersebut.
“Pertanyaannya untuk apa Indonesia ikut-ikutan mendukung rencana Israel dan Amerika tersebut? Bukankah Israel dan Donald Trump sudah menyampaikan keinginannya untuk mengosongkan Gaza?" kata Anwar Abbas, Rabu (9/4/2025).
Ia menilai bahwa rencana relokasi warga Gaza adalah bagian dari strategi lama untuk menguasai wilayah tersebut secara permanen.
“Jadi belajar kepada sejarah, maka Indonesia dalam menghadapi manuver yang dilakukan oleh Israel tersebut harus cerdas. Jangan sampai negara kita dikadalin oleh Israel,” ucapnya.