KOMPAS.com - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer atau yang akrab disapa Noel memantau langsung dugaan penahanan ijazah karyawan oleh pemilik pabrik di Surabaya.
Ketegangan sempat terjadi saat Noel mendatangi pabrik milik Jan Hwa Diana, UD Sentoso Seal, Kamis (17/4/2025).
Kunjungan mendadak itu dilakukan Noel bersama Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji. Tujuannya untuk menyelesaikan laporan belasan mantan karyawan yang mengaku ijazah mereka ditahan oleh perusahaan.
Baca juga:
Setibanya di lokasi, Noel tak banyak basa-basi. Ia langsung menanyakan alasan Jan Hwa menahan dokumen penting milik mantan karyawan.
“Itu ditahan kenapa Bu? Alasannya apa?” tanya Noel, seperti dikutip dari video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, @immanuelebenezer.
Namun, Jan Hwa membantah melakukan penahanan ijazah. “Saya tidak menahan, Pak,” jawabnya singkat.
Situasi mulai memanas ketika tim Wamenaker memanggil sejumlah pegawai untuk dimintai keterangan. Salah satunya adalah seorang pegawai bernama Veronica.
Baca juga:
Dalam pemeriksaan, terungkap bahwa Veronica masih aktif bekerja. Padahal sebelumnya, Jan Hwa menyebut bahwa Veronica sudah tidak lagi bekerja di perusahaan.
Mengetahui hal itu, Noel merasa dibohongi. Ia terlihat emosi saat menegur Jan Hwa.
“Ibu bilang enggak kenal Veronica, bilangnya Veronica udah resign, kemudian ternyata ada. Ibu berbohong,” kata Noel tegas.
Saat diminta penjelasan lebih lanjut, Veronica mengatakan tidak berwenang menjawab soal keberadaan ijazah yang ditahan dan menyerahkannya ke pihak manajemen.
“Oke, tapi saya enggak ada hak untuk menjawab. Saya serahkan ke Bu Diana (Jan Hwa),” ujar Veronica.
Pernyataan itu membuat Wamenaker Noel semakin geram. Ia pun mengetuk meja dengan nada tinggi karena merasa dilempar tanggung jawab.
“Ini ngawur nih, Bu. Saya perwakilan negara. Saya bisa memaksa. Aneh kok ini nyerahin ke sini, ini ke sini. Gimana sih? Orang kita cuma minta pulangin ijazahnya, Bu. Enggak minta apa-apa. Enggak minta duit,” ucapnya.
Baca juga:
Meskipun begitu, Jan Hwa tetap bersikeras bahwa pihaknya tidak menahan ijazah.