优游国际

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Hutama Karya (Persero) mencatat, Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka) menyerap tenaga kerja terbanyak dalam pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) yaitu mencapai 43.357 pekerja.

Hal ini disampaikan Direktur Operasi II Hutama Karya Koentjoro dalam keterangan tertulis yang diterima 优游国际.com, Senin (5/9/2022).

"Untuk serapan pekerja terbesar ada pada pembangunan Tol Terpeka yang mencapai 45.357 pekerja,” terang Koentjoro.

Secara keseluruhan, Hutama Karya telah menyerap lebih dari 200.000 tenaga kerja, atau tepatnya 202.468 pekerja.

Jumlah ini dihitung sejak perseroan mendapatkan penugasan dalam membangun JTTS, mulai dari tahun 2015 hingga 2022.

Baca juga: 7 Tahun Tol Trans-Sumatera Dibangun, Serap 202.468 Pekerja

Selain Tol Terpeka, 202.468 tenaga kerja di JTTS disumbang dari 13 ruas lainnya yaitu Tol Bakauheni-Terbanggi (Bakter), Tol Palembang-Indralaya (Palindra), dan Tol Pekanbaru-Dumai (Permai),

Selanjutnya, Tol Medan-Binjai (Mebi), Tol Padang-Sicincin, Tol Indrapura-Kisaran, Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh), dan  Tol Pekanbaru-Bangkinang.

Kemudian, Tol Bangkinang-Pangkalan, Tol Simpang (Sp) Indralaya-Prabumulih, Tol Bengkulu-Taba Penanjung, Tol Prabumulih-Muara Enim, serta Tol Binjai-Langsa.

Koentjoro mengatakan, jumlah pekerja tersebut terdiri dari karyawan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) selaku owner seperto Project Director, Manager, dan Officer.

Kemudian, Tim Supervisi (Konsultan Pengawas) terdiri dari Project Engineer, Chief Inspector di berbagai bidang, Quality Engineer, Quantity Enginner, QHSSE dan asistennya.

Sementara itu disumbang dari Tim Kontraktor yang terdiri dari Project Manager, Site Engineer Manager, Site Operation Manager, dan Site Administration Manager, serta masing-masing officer.

Dengan terbangunnya JTTS secara penuh, industri dan aktivitas ekonomi tumbuh secara optimal dengan memanfaatkan skala ekonomi.