JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan harga hunian rumah seken di Kota Bogor mengungguli kota-kota besar lainnya di Jabodetabek dan Pulau Jawa.
Dalam Flash Report Rumah123 edisi Mei 2024, pertumbuhan harga hunian di Bogor tercatat naik 7,4 persen.
Posisi ini mengungguli Depok yang hanya mengalami kenaikan 2 persen, Tangerang 2 persen, dan Jakarta 1 persen.
Sementara di Pulau Jawa, Semarang mencatat kenaikan 3,9 persen dan Surakarta (Solo) 2,1 persen.
Untuk di luar Pulau Jawa, Medan juga mengalami kenaikan harga sekitar 3,8 persen.
Head of Research Rumah123 Marisa Jaya menuturkan, sejak tahun 2023 hingga April
2024, permintaan rumah di Bogor tumbuh hingga 139,9 persen secara tahunan.
Baca juga:
"Permintaan rumah yang dijual meningkat 148,2 persen, sementara hunian yang disewa tumbuh sekitar 120,2 persen," jelas Marisa dalam laporan yang diterima 优游国际.com, Selasa (28/5/2024).
Masih dalam periode yang sama, Bogor mencatatkan selisih pertumbuhan indeks harga di atas inflasi tahunan sebesar 4,2 persen, mengikuti Denpasar yang selisih pertumbuhannya mencapai 12,9 persen.
"Hal ini mengindikasikan tren yang baik dan konsisten di area Bogor sejak tahun 2023," sambung Marisa.
Menurut Marisa, dengan ditambah adanya dukungan infrastruktur tol dan pengembangan LRT Jabodebek kedepannya, sektor properti area Bogor akan menjadi sangat potensial.
Saat ini, pasar hunian di Bogor mencatatkan pertumbuhan harga relatif tinggi
dibandingkan dengan area-area lainnya di saat kota besar lain mencatatkan pertumbuhan
indeks harga yang relatif lebih rendah dari laju inflasi tahunan.
"Ini juga menunjukkan ketangguhan sektor properti di area Bogor, sebagai salah satu pilihan pencari hunian yang memiliki aktivitas utama di Jakarta, namun menginginkan area tempat tinggal dengan harga terjangkau serta lingkungan kawasan yang nyaman untuk ditinggali," pungkas Marisa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.