KOMPAS.com - Menteri Koordinator (Menko) Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinilai masih perlu bekerja ekstra dalam menjalankan tugasnya.
Pasalnya, tak banyak gebrakan yang bisa dilihat dari Menko yang membawahi Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementeria Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), dan Kementerian Transmigrasi, itu.
Berdasarkan catatan 优游国际.com, terdapat satu program yang telah diluncurkan AHY, yakni Konsolidasi Ekosistem Komunikasi (Konstruksi) Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan di era Presiden Prabowo pada Selasa (11/2/2025).
Program ini bertujuan untuk mengonsolidasikan ekosistem komunikasi di jajaran Kemenko Infra dan Pembangunan Kewilayahan.
Baca juga: Pecah Telor, Menko AHY Rilis Program Perdana Bertajuk Konstruksi
Program ini dimulai dari sinergi Kemenko Infra dengan Kementerian PU, baik di pusat maupun di daerah, untuk mewujudkan ekosistem komunikasi yang memiliki kredibilitas dan dipercaya publik.
Melalui program ini, AHY mengajak seluruh jajaran Kementerian PU dan Kemenko Infra untuk memanfaatkan kekuatan media sosial dan jaringan yang ada guna memperkuat komunikasi publik.
Ada dua program utama dalam program Konstruksi ini. Pertama adalah Satu Hari Satu Unggahan, yaitu optimasi media sosial unit kerja dari Sabang sampai Merauke agar menyajikan informasi yang berimbang, terpercaya dan utuh.
Program kedua adalah Satu Hari Satu Informasi, berupa optimasi penyebaran informasi terbaru mengenai pembangunan infrastruktur dan kewilayahan pada aplikasi berkirim pesan (whatsApp).
Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio menilai memang tak banyak gebrakan yang dilakukan AHY sejak dilantik pada 21 Oktober 2024.
"Ya cuma diskon tarif tiket pesawat (saat libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025) itu," ujarnya saat dihubungi 优游国际.com pada Senin (24/2/2025).
Menurut Agus Pambagio, AHY memang tidak harus mengeluarkan semacam program. Namun demikian, tugasnya sebagai Menko ialah memimpin konsolidasi dan koordinasi terkait permasalahan-permasalahan pada kementerian di bawah komandonya.
Sehingga dengan koordinasi itu, AHY bisa mengurai permasalahan-permasalahan yang ada.
"Misalnya terkait Over Dimension Over Loading (ODOL), itu kan tugasnya dia untuk melakukan koordinasi dan mencari solusinya," tandasnya.
Selain ODOL, lanjut dia, kalau dipikirkan masih banyak permasalahan-permasalahan lain yang perlu mendapat atensi. Seperti jalan rusak akibat dari adanya ODOL.
Ditambah lagi, anggaran Kementerian PU tahun 2025 untuk preservasi jalan dan jembatan terpangkas akibat kebijakan efisiensi anggaran.