KOMPAS.com - Ada dua kali peristiwa matahari tepat di atas Kabah yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk memverifikasi arah kiblat tahun ini.
Penentuan arah kiblat menggunakan metode zenit Kabah atau hari tanpa bayangan di Ka’bah atau kulminasi agung Mekkah ini dinilai lebih mudah dan akurat.
Peneliti dari Pusat Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Andi Pangerang menjelaskan, metode ini memberikan toleransi pengukuran sekitar setengah derajat sehingga cukup akurat.
Baca juga:
Ia menambahkan, fenomena matahari tepat di atas Kabah terjadi saat tengah hari dan hanya dapat digunakan untuk wilayah Indonesia tertentu.
“Kulminasi agung hanya digunakan di Indonesia bagian barat dan tengah,” ujar Andi saat dihubungi 优游国际.com, Rabu (19/1/2022).
Kulminasi agung atau matahari tepat di atas Ka’bah yang pertama akan terjadi pada 28 Mei 2022 pukul 16.17 WIB atau 17.17 Wita.
Peristiwa matahari di atas Ka’bah yang kedua terjadi pada 15 Juli 2022 pukul 16.26 WIB atau 17.26 Wita.
Andi menjelaskan bahwa jika cuaca mendukung, pengukuran dapat dilakukan paling cepat 30 menit sebelum dan paling lambat 30 detik setelah kulminasi Ka’bah pada waktu yang telah ditetapan.
Sedangkan untuk pengukuran di hari yang berbeda, maka dapat dilakukan paling cepat dua hari sebelum dan paling lambat dua hari setelah tanggal kulminasi Ka’bah, dengan jam yang sama.
Bagi masyarakat yang ingin meluruskan arah kiblat dapat mencocokkan waktu menggunakan , , atau .
Baca juga: