优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Astronom Menemukan Asal Usul Tersembunyi Meteorit dan Asteroid

优游国际.com - 27/03/2025, 19:17 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber

KOMPAS.com -Para astronom telah mengungkap sumber baru meteorit dalam sabuk asteroid tata surya, yang membantu kita memahami dari mana asteroid berbahaya potensial mungkin berasal.

Penelitian ini dilakukan dengan melacak asal 75 bola api meteorit yang tertangkap kamera di seluruh dunia, baik melalui kamera ilmiah, kamera bel pintu, hingga kamera dashboard mobil.

“Penelitian ini seperti kisah detektif yang berlangsung selama satu dekade, di mana setiap meteorit yang jatuh memberikan petunjuk baru. Sekarang, kita memiliki gambaran awal tentang peta geologi sabuk asteroid,” kata Peter Jenniskens, astronom dari SETI Institute dan NASA Ames Research Center.

Mengapa Mengetahui Asal Meteorit Penting?

Mengetahui dari mana meteorit berasal sebelum menghantam Bumi dapat mengungkap asal asteroid berbahaya di dekat Bumi (Near Earth Asteroids).

“Asteroid dekat Bumi tidak mengikuti orbit yang sama dengan meteorit, karena membutuhkan waktu lebih lama untuk berevolusi menuju Bumi,” jelas Jenniskens. “Namun, mereka berasal dari beberapa keluarga asteroid yang sama.”

Sebagian besar meteorit yang mencapai Bumi berasal dari sabuk asteroid—wilayah antara orbit Mars dan Jupiter, tempat lebih dari satu juta batuan luar angkasa yang berdiameter lebih dari 1 km mengorbit Matahari.

Sabuk asteroid diyakini terbentuk dari sekelompok cikal bakal planet yang gagal berkembang akibat gangguan gravitasi Jupiter. Gangguan ini menyebabkan benda-benda tersebut bertabrakan dan hancur berkeping-keping.

Gravitasi Jupiter masih bisa mendorong batuan keluar dari sabuk tersebut, kadang-kadang menuju tata surya bagian dalam dan melintas dekat Bumi. Tabrakan besar antara asteroid di sabuk ini dapat menciptakan ladang puing dengan asal-usul dan sifat fisik serta orbit yang sama—dikenal sebagai "kluster" oleh para ilmuwan.

Baca juga: Seberapa Sering Asteroid Mendekati Bumi?

Dari Mana Meteorit Kaya Besi Berasal?

Jenniskens dan timnya menemukan bahwa 12 meteorit kaya besi jenis chondrite biasa (H chondrites) berasal dari ladang puing yang disebut "Koronis", yang terletak di bagian bawah sabuk utama yang masih murni.

“Meteorit ini tiba dari orbit dengan kemiringan rendah dan periode orbit yang sesuai dengan ladang puing ini,” kata Jenniskens.

Dengan mengukur tingkat unsur radioaktif yang terbentuk dalam meteorit akibat paparan sinar kosmik, tim dapat memperkirakan kapan batuan ini terpisah dari asteroid induknya. Estimasi ini kemudian dibandingkan dengan "usia dinamis" ladang puing yang dihitung dari penyebaran ladang tersebut.

“Dengan mengukur usia paparan sinar kosmik meteorit, kami menemukan bahwa tiga dari meteorit ini berasal dari kluster Karin di Koronis yang terbentuk sekitar 5,8 juta tahun lalu, dan dua lainnya berasal dari kluster Koronis2 yang terbentuk 10-15 juta tahun lalu,” ujar Jenniskens.

Sementara itu, satu meteorit lainnya diperkirakan berasal dari kluster Koronis3 yang berusia sekitar 83 juta tahun.

Selain itu, kelompok lain dari chondrite H yang tiba dari orbit curam dikaitkan dengan keluarga asteroid Nele yang berusia 6 juta tahun di sabuk utama bagian tengah, serta kelompok ketiga berasal dari pecahan asteroid 20 Massalia di sabuk dalam, yang terjadi sekitar 35 juta tahun lalu.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Lebih dari 1.000 Asteroid Baru

Dari Mana Meteorit Rendah Besi Berasal?

Meteorit dengan kandungan besi rendah dan sangat rendah (dikenal sebagai L dan LL chondrites) ditemukan terutama berasal dari sabuk utama bagian dalam, seperti yang telah lama diperkirakan.

“Kami mengusulkan bahwa L chondrites berasal dari keluarga asteroid Hertha, yang terletak tepat di atas keluarga Massalia,” kata Jenniskens.

Menariknya, asteroid Hertha sendiri tampak sangat berbeda dari puing-puingnya. “Hertha tertutup oleh batuan gelap yang menghitam akibat benturan keras, menunjukkan bahwa tabrakan yang terjadi sangat dahsyat. L chondrites mengalami asal yang sangat keras sekitar 468 juta tahun lalu, ketika meteorit ini menghujani Bumi dalam jumlah besar, hingga dapat ditemukan dalam catatan geologis,” tambahnya.

Baca juga: Apa Itu Meteorit?

Langkah Selanjutnya: Membuat Peta Geologi yang Lebih Akurat

Ke depan, studi terhadap lebih banyak sampel meteorit akan membantu para ilmuwan menyempurnakan peta geologi sabuk asteroid ini.

“Kami bangga dengan seberapa jauh kita telah melangkah, tetapi masih banyak yang harus dilakukan,” ujar Jenniskens. “Seperti para kartografer pertama yang menggambar garis pantai Australia, peta ini membuka lautan penemuan yang masih menanti ketika lebih banyak meteorit jatuh dan tercatat.”

Dengan memahami lebih banyak tentang asal-usul meteorit dan asteroid, kita dapat mengidentifikasi ancaman potensial di masa depan serta memperkaya pemahaman tentang bagaimana tata surya kita terbentuk dan berevolusi.

Baca juga: Berapa Banyak Meteorit yang Menabrak Bumi Setiap Tahun?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau