Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Hukum gauss diciptakan oleh Carl Friedrich (1777-1855) yakni seorang matematikawan sepanjang masa.
Pada umumnya, hukum gauss kita pelajari di sekolah dalam pelajaran fisika.
Hukum gauss adalah sebuah hukum yang menyatakan bahwa jumlah dari garis medan yang melewati sebuah permukaan sebanding dengan jumlah muatan yang berada di permukaannya.
Hukum gauss menghubungkan antara medan listrik yang ada pada permukaan tertutup dengan muatan total yang berada di dalam permukaan tersebut.
Hukum gauss yaitu hukum yang digunakan untuk menghitung jumlah besarnya sebuah fluks listrik melewati sebuah bidang.
Baca juga: Contoh Perubahan Energi Listrik Menjadi Energi Cahaya
Hukum gauss menyatakan bahwa besar fluks listrik yang melalui sebuah bidang akan berbanding lurus.
“Bahwa fluks listrik total yang melewati sembarang permukaan tertutup (sebuah permukaan yang mencakup volume tertentu) berjumlah sebanding dengan muatan listrik (netto) total yang berada di dalam permukaan tersebut”.
Sedangkan fluks listrik adalah sebagai banyaknya garis medan listrik yang menembus permukaan luas.
Hukum gauss pada umumnya digunakan untuk menghitung medan listrik yang telah dihasilkan dari muatan yang bergerak dengan sangat cepat dan juga muatan yang pergerakannya dipercepat.
Hukum gauss dapat dipakai untuk menghitung medan listrik dari sistem yang mempunyai kesimetrisan yang cenderung tinggi (misalnya simetri silinder, kotak, dan juga bola).
Dalam menggunakan hukum gauss perlu untuk memilih suatu permukaan khayal yang tertutup (permukaan gauss). Bentuk dari permukaan tertutup tersebut dapat berupa apa saja.
Baca juga: Cara Menghitung Gaya Coulomb pada Dua Muatan Listrik
Berikut rumus hukum gauss, yaitu:
Bila gaya jatuh tegak lurus maka Ø = E.A