KOMPAS.com - Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, di mana umat Muslim diberi kesempatan untuk meraih pahala yang berlipat ganda. Namun tahukah kamu, ada golongan orang yang merugi di bulan Ramadhan. Siapa saja mereka?
Golongan orang yang merugi di bulan Ramadhan adalah yang hanya menahan lapar dan haus, tidak shalat tarawih, jarang baca Al-Qur'an, dan tidak shalat
Mari kita telusuri lebih dalam tentang golongan orang yang merugi di bulan Ramadhan dan apa yang seharusnya kita lakukan untuk menghindari kerugian ini.
Baca juga: 4 Syarat Sah Puasa agar Diterima Allah SWT, Apa Saja?
Puasa seharusnya bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan diri dari segala perbuatan dosa dan maksiat. Namun, banyak orang yang hanya mampu menahan perut dan dahaga tanpa mengendalikan lisan, mata, dan hati.
Menurut Hasballah Thaib dan Zamakhsyari Hasballah dalam Amaliyah Ramadhan dalam Pembahasan Al-Qur'an dan Sunnah (2013), golongan orang yang merugi di bulan ramadhan adalah orang yang puasanya hanya menahan perut (dari makan dan minum) dan kemaluan dari memperturutkan syahwat.
Namun, mereka masih tetap (dan tidak mampu) melepaskan diri dariperbuatan dosa dan maksiat.
Imam al-Ghazali juga pernah berkata,
“Berapa banyak orang yang berpuasa, namun ia tidak mendapatkan dari puasanya itu selain lapar dan haus. Sebab, hakikat puasa itu adalah menahan hawanafsu, bukanlah sekedar menahan lapar dan haus. Boleh jadi orang tersebut memandang yang haram, Ghibah dan berdusta. Maka yang demikian itu membatalkan hakikat puasa.”
Baca juga: Apakah Boleh Sikat Gigi Saat Puasa? Simak Penjelasannya Di Sini
Adapun menurut Muhammad Abduh Tuasikal dalam Panduan Ramadhan Meraih Ramadhan Penuh Berkah (2014), puasa yang paling buruk adalah yang hanya menahan lapar dan dahaga, sementara maksiat tetap berjalan.
Sebagaimana disebutkan oleh sebagian salaf,
"Tingkatan puasa yang paling rendah adalah hanya meninggalkan makan dan minum."
Puasa seharusnya bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan diri dari nafsu buruk dan segala bentuk dosa.
Jika tidak, amal puasa kita tidak akan diterima oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda,
"Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan."
Ini mengingatkan kita untuk menghindari dusta, ghibah, namimah, dan segala bentuk maksiat lain, termasuk meninggalkan shalat tepat waktu, tidak shalat berjamaah, atau berlebihan dalam berbuka.