优游国际

KOMPAS.com - Petinju legendaris Mike Tyson tertangkap kamera memukuli penumpang di pesawat sebelum penerbangan dari San Francisco, Rabu (20/4/2022) malam waktu lokal. 

Dalam video yang dirilis TMZ Sports, Mike Tyson terlihat meninju seorang pria yang duduk di belakangnya, usai sang eks juara dunia kelas berat merasa terus diganggu. Pria itu juga diklaim melemparkan botol ke arah Tyson. 

Dilansir dari Fox News, Departemen Kepolisian San Francisco sudah menahan dua orang yang diyakini terlibat dalam insiden itu dan satu orang lainnya dirawat karena cedera.

Mereka menambahkan bahwa orang yang dirawat memberikan kesaksikan yang singkat dan menolak untuk bekerja sama dengan penyelidikan polisi. 

Baca juga: Jadwal Tinju Dunia Tyson Fury Vs Dillian Whyte, Minggu Dini Hari WIB

Akibat insiden tersebut, Mike Tyson berpotensi menghadapi tuduhan pidana. Hal itu dikatakan oleh seorang pengacara yang berbasis di Chicago, Andrew Stoltmann. 

"Petarung yang terlatih, atlet bela diri campuran biasanya ditahan oleh polisi dan hakim dengan standar yang lebih tinggi," kata Stoltmann, dilansir dari Fox News. 

"Seorang petinju terlatih menyadari mereka memiliki kemampuan untuk menimbulkan kerusakan daripada orang biasa dan hal seperti ini adalah pertahanan diri," ujar dia. 

"Benar Tyson membela diri dari pria ini. Namun, ketika Anda adalah mantan juara dunia kelas berat, pertahanan ini hampir sepenuhnya menyakiti," ucap Andrew Stoltmann. 

Andrew Stoltmann mengungkapkan, Tyson bisa saja dituntut melakukan kejahatan kecuali jika pria tersebut diketahui mengatakan sesuatu yang tak pantas kepadanya. 

Baca juga: Mike Tyson Hancurkan Teman Sparring dalam Beberapa Menit demi Kartun Tom and Jerry

Selain itu, Stoltmann juga mengatakan bahwa Mike Tyson berpotensi dilarang naik pesawat karena FAA (Federal Aviation Administration) menindak keras penumpang yang tidak patuh. 

"Tyson dapat dilarang terbang karena FAA menindak keras penumpang yang tidak patuh dan Mike Tyson memukuli seseorang di pesawat adalah hal yang sulit dikendalikan," tuturnya. 

Meski demikian, Andrew Stoltmann mengatakan bahwa pihak-pihak terkait masih harus mendengar penjelasan saksi mata sebelum membuat keputusan.