Tim Redaksi
KOMPAS.com - Mohammad Natsir adalah seorang ulama dan politisi asal Sumatra Barat.
Pada 5 September 1950, Natsir diangkat menjadi seorang Perdana Menteri dan membentuk kabinet bernama Kabinet Natsir.
Kabinet Natsir bertugas pada periode 5 September 1950 sampai 26 April 1951.
Sebelum menjadi seorang politisi, Natsir lebih dulu menjadi jurnalis pada 1929.
Baca juga: Isteri Sedar: Latar Belakang, Peran, dan Perjuangan
Mohammad Natsir lahir di Solok, Sumatra Barat, 17 Juli 1908.
Ia adalah putra dari Mohammad Idris Sutan Saripado dan Khadijah.
Pada 1916, Natsir memulai pendidikannya di Hollandsch Inlandsche School atau sekolah Belanda untuk bumiputera di Adabiyah, Padang.
Beberapa bulan kemudian, Natsir berpindah ke HIS Solok. Di siang hari, Natsir belajar di sana sedangkan pada malam hari ia belajar di Madrasah Diniyah.
Tiga tahun setelahnya, Natsir pindah ke HIS Padang bersama dengan kakak perempuannya.
Lulus dari HIS, Natsir melanjutkan pendidikannya di Meet Uitgebreid Lager Onderwijs atau MULO pada 1923.
Saat bersekolah di sana, Natsir bergabung dalam perhimpunan pemuda, Pandu Nationale Islamietische Pavinderij dan Jong Islamieten Bond.
Setelah lulus dari MULO, Natsir pindah ke Bandung. Ia belajar di Algemeene Middelbare School atau AMS sampai tahun 1930.
Dari tahun 1928 hingga 1932, Natsir diangkat menjadi ketua Jong Islamieten Bond Bandung.
Baca juga: Putri Mardika: Latar Belakang, Peran, dan Pengurus
Selama pertengahan tahun 1930-an, Natsir banyak menghabiskan waktu bersama dengan para pemikir Islam, seperti Agus Salim.
Ia dan Salim saling bertukar pikiran tentang hubungan Islam dan negara demi masa depan pemerintahan Indonesia.