KOMPAS.com - Sebuah video yang menunjukkan dugaan kekerasan terhadap anak viral di media sosial.
Dalam video tersebut, seorang aparatur sipil negara (ASN) berinisial FD (32) diduga menyiram anak tirinya dengan air panas.
FD diketahui bertugas di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (P3AKB) Sumatera Utara.
Menanggapi kasus ini, Kepala Dinas P3AKB Sumut, Sri Suriani, menyatakan bahwa pihaknya telah memanggil FD untuk diperiksa terkait insiden tersebut.
"Dinas P3AKB Provinsi Sumatera Utara telah melakukan pemanggilan kepada terduga pelaku kekerasan terhadap anak, (dia yakni) staf Dinas P3AKB Sumut, untuk dimintai keterangan. Hingga saat ini, proses masih terus dilakukan," ujar Sri dalam keterangannya kepada 优游国际.com, Selasa (11/2/2025).
Tak hanya FD, pihak dinas juga berencana memanggil suami FD guna mencari jalan keluar bagi persoalan ini.
Baca juga:
"Pemanggilan untuk mengurai kepada para pihak, kedua orangtua, dalam rangka membicarakan secara baik-baik penyelesaian kasus dugaan kekerasan terhadap anak, dengan mengutamakan kepentingan terbaik bagi anak," tambahnya.
Sri menegaskan bahwa Dinas P3AKB Sumatera Utara menolak segala bentuk kekerasan terhadap anak dan akan selalu mengutamakan kepentingan mereka.
Untuk itu, pihaknya juga akan melakukan asesmen psikologis terhadap korban guna memastikan kondisinya.
"Saat ini (anak itu) berada di Kota Pematangsiantar dan selanjutnya secara bertahap kepada keluarga, Tim P3AKB Provsu akan terus melakukan monitoring perkembangan kasus, utamanya terhadap kondisi anak korban," jelasnya.
Kasus ini menjadi sorotan publik setelah video yang memperlihatkan korban meringis kesakitan tersebar luas di media sosial.
Baca juga:
Dalam unggahan akun Instagram @mediagramindo, bocah tersebut tampak mengenakan handuk dan menunjukkan luka di pahanya kepada sang ayah.
"Air panas ini, iya," ujar ayah korban sambil menunjukkan bekas luka yang dialami anaknya.
Peristiwa tragis ini terjadi di Jalan Abadi, Kota Medan, pada Selasa (21/1/2025). Dalam rekaman yang beredar, korban terlihat kesakitan di depan ayahnya, membuat publik geram dan menuntut keadilan bagi sang anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.