KOMPAS.com – Memasuki pertengahan Ramadhan, tubuh mulai beradaptasi dengan pola makan dan tidur yang berubah. Namun, banyak orang cenderung mulai lengah dalam menjaga pola makan sehat, yang dapat berdampak pada stamina saat berpuasa.
Seiring berjalannya waktu, beberapa kebiasaan yang kurang sehat mulai muncul, seperti berbuka dengan makanan berat secara berlebihan atau melewatkan sahur.
Kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan seperti kembung, masuk angin, hingga ketidakseimbangan energi, yang membuat ibadah puasa terasa lebih berat.
Baca juga: Jadwal Penerapan Ganjil Genap pada Mudik Lebaran 2025
Sahur berperan krusial dalam menjaga energi sepanjang hari. Namun, di pertengahan Ramadhan, sebagian orang memilih untuk melewatkan sahur dengan harapan makanan dari malam sebelumnya cukup untuk bertahan.
Padahal, hal ini bisa meningkatkan risiko lemas dan gangguan pencernaan akibat perut kosong terlalu lama.
Dokter residen penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo, dr Adam Prabata, MD, PhD, menekankan bahwa perubahan pola makan selama Ramadhan dapat memengaruhi sistem pencernaan.
Baca juga: Pelanggaran Berat, Kapolres Ngada Dipecat karena Cabuli Anak dan Pakai Narkoba
"Penelitian menunjukkan bahwa angka masuk angin dan gangguan pencernaan bisa meningkat di bulan Ramadhan karena ada perubahan dari waktu dan jumlah makanan yang biasa kita konsumsi," tutur health content creator tersebut.
Ia menyarankan agar sahur tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga kaya akan nutrisi yang mendukung daya tahan tubuh.
Selain sahur, pilihan makanan saat berbuka juga berperan penting dalam menjaga stamina selama Ramadhan. Nabi Muhammad SAW menganjurkan berbuka dengan kurma, yang kaya akan gula alami dan cepat diserap tubuh untuk mengembalikan energi.
Selain kurma, konsumsi jahe merah juga dianjurkan karena manfaatnya dalam mengurangi kembung dan meningkatkan daya tahan tubuh. Adam menambahkan, herbal seperti jahe merah memiliki manfaat kesehatan yang terbukti.
"Selain istirahat cukup dan nutrisi yang optimal, menggunakan herbal seperti jahe merah dan kurma bisa membantu kondisi tubuh saat berpuasa dan mendukung sistem imun. Jahe merah berperan sebagai anti peradangan, menghangatkan tubuh, serta membantu pencernaan," jelasnya.
Banyak orang mengeluhkan perut begah saat berpuasa, yang mendorong mereka untuk berbuka dengan makanan berat yang kurang seimbang.
Namun, hal ini justru dapat meningkatkan kandungan gas dalam sistem pencernaan.
Untuk mengatasi kondisi ini, konsumsi jahe merah dapat membantu merangsang enzim pencernaan, sehingga perut terasa lebih nyaman.
Di samping itu, menjaga asupan cairan yang cukup dan menghindari makanan berminyak serta berlebihan saat berbuka dapat membantu tubuh tetap bugar selama Ramadhan.
Dengan menerapkan pola makan yang seimbang, stamina dapat tetap terjaga hingga akhir Ramadan, sehingga ibadah pun bisa dilakukan dengan optimal.
Hal serupa disampaikan Rindu Melati Siregar, Group Brand Manager Bejo Jahe Merah. Ia mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan selama Ramadan agar ibadah tetap lancar.
“Di pertengahan Ramadhan, banyak yang mulai melewatkan sahur, padahal sahur adalah kunci agar tubuh tetap bugar. Jika ingin praktis bisa memanfaatkan produk yang mengandung khasiat jahe merah dan kurma,” tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.