优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Ulah Preman Bapak-Anak Palak Rp 750.000 Per Hari Berkedok Retribusi ke Pedagang Pasar Ikan

优游国际.com - 14/05/2025, 14:01 WIB
Wahyu Wachid Anshory

Editor

KOMPAS.com - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandar Lampung mengungkap praktik pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh pasangan bapak dan anak di Pasar Gudang Lelang, Bandar Lampung.

Kedua pelaku, berinisial S (50) dan D (30), merupakan warga Kecamatan Bumi Waras yang diduga telah lama melakukan pemerasan terhadap para pedagang.

"Kedua pelaku melakukan pungli berkedok retribusi ke pedagang di Pasar Gudang Lelang," ujar Kapolresta Bandar Lampung Komisaris Besar (Kombes) Alfret Jacob Tilukay dalam keterangannya, Rabu (14/5/2025).

Baca juga:

Keduanya ditangkap oleh tim Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Bandar Lampung pada Selasa (13/5/2025) siang, menyusul laporan dari para pedagang yang merasa resah.

Setiap hari, S dan D memungut uang sebesar Rp 7.500 dari sekitar 100 kios, dengan alasan untuk biaya listrik dan kebersihan.

Berapa Keuntungan yang Diperoleh dari Pungli Ini?

Jika dihitung, aksi pemerasan ini menghasilkan pemasukan sekitar Rp 750.000 per hari, atau mencapai Rp 22 juta per bulan.

Uang pungli itu diperoleh dengan cara memaksa pedagang untuk membayar, disertai ancaman akan memutus listrik atau mengosongkan kios bagi yang menolak.

Ketika diamankan, keduanya tengah memungut uang dari beberapa pedagang. Polisi juga menyita barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp 488.000. Saat ini, S dan D sedang menjalani pemeriksaan intensif di Mapolresta Bandar Lampung.

"Kami terus mendalami kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam aksi ilegal ini," tambah Alfret. Kedua pelaku dijerat dengan Pasal 368 KUHP tentang pemerasan, yang ancamannya mencapai 9 tahun penjara.

Baca juga: Palak Proyek Rp 5 Triliun Tanpa Tender, Kadin Cilegon Bantah Sebutan Preman Berkedok Pengusaha

Apa Langkah Kepolisian dalam Memberantas Premanisme di Lampung?

Penangkapan ini merupakan bagian dari upaya lebih luas yang dilakukan oleh Kepolisian Daerah (Polda) Lampung dalam menertibkan praktik premanisme di wilayahnya.

Dalam Operasi Pekat (Penyakit Masyarakat) 2025 yang digelar sejak 1 hingga 8 Mei, aparat kepolisian melakukan penggerebekan di berbagai titik yang diduga menjadi sarang preman.

Kapolda Lampung, Inspektur Jenderal (Irjen) Helmy Santika, menjelaskan bahwa operasi tersebut dilakukan di belasan pasar di berbagai kabupaten/kota, termasuk Pasar Talang Padang, Pasar Sukaraja, dan Pasar Kota Agung di Kabupaten Tanggamus.

Di Kabupaten Pringsewu, sasaran operasi mencakup Pasar Sarinongko, Pasar Gading Rejo, dan Pasar Pujodadi.

“Operasi ini dilakukan agar tercipta kamtibmas yang aman dan kondusif, serta tidak ada tindak pidana premanisme yang terjadi,” ujar Helmy di Mapolda Lampung, Sabtu (10/5/2025).

Baca juga:

Selain pasar, polisi juga menyasar titik-titik rawan lainnya seperti Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), akses keluar tol, lokasi wisata seperti Pantai Minang Rua, dan area perkebunan di wilayah Natar, Lampung Selatan.

Dalam waktu sepekan, Operasi Pekat berhasil mengungkap 166 kasus dengan 224 pelaku ditangkap, baik yang masuk target operasi (TO) maupun non-TO.

“Target kami sekitar 200 kasus dan hingga minggu pertama ini sudah berhasil kami ungkap lebih dari 100 kasus,” tambah Helmy.

Sebagian artikel ini telah tayang di dengan judul "".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Eri Cahyadi Tanggapi Pelaporan Jan Hwa Diana ke Ombudsman: Silahkan Laporkan聽

Eri Cahyadi Tanggapi Pelaporan Jan Hwa Diana ke Ombudsman: Silahkan Laporkan聽

Jawa Timur
Kisah Diyem, Penjual Jamu Keliling Mojokerto untuk Naik Haji, Nabung Lebih 10 Tahun

Kisah Diyem, Penjual Jamu Keliling Mojokerto untuk Naik Haji, Nabung Lebih 10 Tahun

Jawa Timur
Ledakan Amunisi di Garut Renggut Nyawa Pratu Afrio, Rencana Pernikahan Pupus

Ledakan Amunisi di Garut Renggut Nyawa Pratu Afrio, Rencana Pernikahan Pupus

Sulawesi Selatan
Aksi Bejat Pimpinan Pesantren di Bandung Diduga Cabuli 8 Santriwati, Diringkus Polisi

Aksi Bejat Pimpinan Pesantren di Bandung Diduga Cabuli 8 Santriwati, Diringkus Polisi

Jawa Barat
Dapur MBG Bosowa Bogor Dihentikan oleh BGN, 13 Sekolah Tak Dapat MBG Usai 223 Siswa Keracunan

Dapur MBG Bosowa Bogor Dihentikan oleh BGN, 13 Sekolah Tak Dapat MBG Usai 223 Siswa Keracunan

Jawa Barat
Menkes Budi Tanggapi Polemik Mutasi Dokter: yang Ramai Pemindahan 1 Orang

Menkes Budi Tanggapi Polemik Mutasi Dokter: yang Ramai Pemindahan 1 Orang

Sumatera Utara
Seluruh Paslon Pilkada Barito Utara Didiskualifikasi MK, Bayari Pemilih Umrah hingga Uang Puluhan Juta

Seluruh Paslon Pilkada Barito Utara Didiskualifikasi MK, Bayari Pemilih Umrah hingga Uang Puluhan Juta

Kalimantan Timur
ITB Kembangkan Teknologi Budidaya Nila untuk Atasi Stunting, Begini Cara Kerjanya

ITB Kembangkan Teknologi Budidaya Nila untuk Atasi Stunting, Begini Cara Kerjanya

Jawa Barat
Syarat dan Cara Membuat SKCK 2025, Bisa Online atau Datang ke Polsek/Polres

Syarat dan Cara Membuat SKCK 2025, Bisa Online atau Datang ke Polsek/Polres

Sulawesi Selatan
Dinamika Calon Ketua Umum PPP, Siapa Saja Nama yang Muncul?

Dinamika Calon Ketua Umum PPP, Siapa Saja Nama yang Muncul?

Jawa Barat
Bukan Partai, Ini Penjelasan Anies Baswedan soal Organisasi Aksi Bersama

Bukan Partai, Ini Penjelasan Anies Baswedan soal Organisasi Aksi Bersama

Jawa Barat
Ahmad Dhani Bantah Plagiat, Tegaskan Lagu Mirip Adalah Adaptasi Resmi

Ahmad Dhani Bantah Plagiat, Tegaskan Lagu Mirip Adalah Adaptasi Resmi

Sulawesi Selatan
Geopark Kaldera Toba Terancam Dicoret UNESCO, Waktu Pembenahan Tinggal Sebulan

Geopark Kaldera Toba Terancam Dicoret UNESCO, Waktu Pembenahan Tinggal Sebulan

Sumatera Utara
Video Pengurus GRIB Jaya Tabanan Nyatakan Lockdown Viral, Desa Adat Minta Pembubaran

Video Pengurus GRIB Jaya Tabanan Nyatakan Lockdown Viral, Desa Adat Minta Pembubaran

Jawa Timur
Geram Sidak Gagal Lagi Temui Bos Travel di Pekanbaru, Wamenaker: Sanel Harus Ditutup

Geram Sidak Gagal Lagi Temui Bos Travel di Pekanbaru, Wamenaker: Sanel Harus Ditutup

Sumatera Utara
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau