KOMPAS.com - Brazil telah mengumumkan bahwa vaksin Covid-19 buatan China, Sinovac, memiliki tingkat efektivitas lebih dari 50 persen.
Namun, Sinovac meminta untuk menunda rilis data kemanjuran vaksin yang tepat hingga 15 hari mendatang.
Brazil merupakan negara pertama yang menyelesaikan uji coba tahap akhir vaksin Sinovac.
Sebenarnya, berapa batas minimal efektivitas vaksin Covid-19 yang harus dicapai sehingga aman digunakan?
Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengatakan, angka efektivitas minimal yang harus dicapai pengembang vaksin Covid-19 adalah 50 persen.
Hal itu berdasarkan ketentuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada awal tahun ini.
Akan tetapi, Dicky menyebutkan, angka efektivitas Sinovac tersebut belum final, karena harus dikompilasi dengan hasil dari uji coba di Indonesia, Turki, dan China.
"Hasil Sinovac ini masih belum final, karena harus dikompilasi data di center, Indonesia, Turki, Brazil, dan juga China," kata Dicky kepada 优游国际.com, Kamis (24/12/2020).
"Tapi untuk threshold itu di 50 persen, saya kira itu bakal terpenuhi," ujar dia.
Baca juga: Diklaim Efektif di Atas 50 Persen, Hasil Uji Coba Vaksin Sinovac Dinilai Tak Transparan
Dengan situasi saat ini, khususnya setelah muncul strain baru Covid-19, menurut Dicky, akan lebih ideal dan lebih aman di atas 70 persen.
Apalagi, masih banyak negara yang belum mengendalikan pandemi virus corona dengan baik, seperti Indonesia.
"Saya kira harapan efikasinya ya di atas 70 persen, minimal banget 60 persen," jelas dia.
Pasalnya, angka itu nantinya akan bersinergi dengan tingkat reproduksi (Rt) dan cakupan vaksinasi.
Jika angka efektivitas itu tinggi, maka akan memperbesar potensi keberhasilan strategi herd immunity.
Jika efektivitas vaksin di bawah 90 persen, maka cakupan vaksinasi akan jauh lebih tinggi dan harus mendekati 90 persenan.