KOMPAS.com - Temuan varian baru virus corona di Inggris terus bermunculan. Temuan tersebut menimbulkan kekhawatiran baru di dunia.
Terlebih Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, strain baru virus corona itu 70 persen lebih menular dibandingkan virus aslinya.
India menjadi negara teranyar yang melaporkan adanya kasus baru varian virus corona tersebut.
Baca juga: Simak, Ini 7 Gejala Terkait dengan Varian Baru Virus Corona
Menurut pemberitaan ÓÅÓιú¼Ê.com (29/12/2020), varian baru virus corona di Inggris tersebut (B117) telah menyebar setidaknya di 19 negara.
Mulai dari negara-negara di Eropa seperti Belanda, Italia, Jerman, dan Perancis, negara-negara di Asia mulai dari Malaysia, Filipina, dan Singapura hingga ke Afrika Selatan.
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof dr Zubairi Djoerban mengungkapkan bahwa penamaan B1.1.7 atau VUI 202012/01 adalah nama varian virus corona yang merebak di Inggris.
"VUI singkatan dari Variant Under Investigation (VUI) tahun 2020, bulan 12, varian 01," ujar Zubairi saat dihubungi ÓÅÓιú¼Ê.com, baru-baru ini.
Baca juga: Berikut Kelompok yang Tidak Boleh Disuntik Vaksin Covid-19