KOMPAS.com - Pemindahan ibu kota negara (IKN) merupakan salah satu proyek ambisius Presiden Joko Widodo pada periode kedua masa jabatannya.
Jokowi menjanjikan bahwa ibu kota baru yang terletak di Penajam Paser Utara-Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, nantinya menjadi kota modern.
Bahkan, seperti diberitakan , 27 Februari 2020, Jokowi berani menjamin ibu kota baru akan terbebas dari banjir dan kemacetan.
"Ibu kota yang hijau. Tidak banjir dan tidak macet," kata Jokowi saat menyampaikan pidato kunci dalam acara Indonesia Digital Economy Summit yang digelar Microsoft di Jakarta.
Baca juga: Benarkah Ibu Kota Baru Memindah Masalah Jakarta ke Kalimantan?
Ketika itu, sebagian peserta acara yang merupakan para pelaku ekonomi digital menanggapi pernyataan Jokowi dengan gelak tawa.
Pasalnya, dua hari sebelumnya, yakni pada 25 Februari 2020, ibu kota DKI Jakarta dilanda banjir di sejumlah titik.
Jaminan bahwa ibu kota baru akan terbebas dari banjir juga sempat diucapkan Jokowi saat membuka acara Pencanangan Pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 di Istana Negara, Jakarta, pada 24 Januari 2020.
Baca juga: Benarkan Gerhana Bulan Sebabkan Banjir Rob, Ini Penjelasan BMKG
Diberitakan , 24 Januari 2020, pada momen itu, Jokowi menjelaskan bahwa ibu kota baru akan ditenagai dengan memanfaatkan energi terbarukan.
Transportasi massal akan menjadi kendaraan utama dan semuanya akan ditenagai oleh listrik. Begitu juga kendaraan pribadi, Jokowi tak ingin lagi ada yang menggunakan energi fosil.
"Banyak orang jalan kaki, banyak orang bersepeda. Enggak ada banjir, enggak ada macet," sambung Jokowi disambut tepuk tangan peserta yang hadir.
Namun, berselang hampir dua tahun kemudian, wilayah Penajam Paser Utara yang dijamin bebas dari banjir itu justru terendam banjir cukup parah.
Baca juga: Soal Jabatan Wakil Panglima TNI, Matahari Kembar dan Ibu Kota Baru...
Melansir , 18 Desember 2021, sedikitnya 101 rumah yang tersebar di dua desa dan satu kelurahan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, terendam banjir.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Penajam Paser Utara Nurlaila mengatakan, banjir terjadi pada 17 Desember 2021 akibat hujan dan pasang air laut.
"Banjir terjadi akibat hujan pada pukul 14.00 Wita yang bersamaan dengan pasang tinggi air laut mulai pukul 16.00-18.00 Wita," kata Nurlaila.
Baca juga: Banjir Semarang, Apa Penyebabnya? Ini Analisis Ahli Hidrologi UGM...