优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Sejarah Hari Ini dan Kesaksian Warga Saat Letusan Dahsyat Tambora 1815

优游国际.com - 17/04/2022, 10:31 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 207 tahun yang lalu, letusan dahsyat Gunung Tambora yang sudah berlangsung sepekan, mereda pada 17 April 1815.

Gunung berapi yang mulai bergemuruh pada 5 April itu menewaskan hampir 100.000 orang secara langsung dan tidak langsung, dikutip dari History.

Terletak di Pulau Sumbawa, Gunung Tambora semula tak menunjukkan aktivitas selama ribuan tahun, sebelum meletus pada 1815.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Letusan Hebat Gunung Tambora yang Mengubah Dunia

Pada 10 April, letusan pertama mengirimkan abu sejauh 20 mil ke atmosfer dan menutupi pulau dengan abu hingga ketinggian 1,5 meter.

Total volume yang dikeluarkan Gunung Tambora saat itu mencapai 150 kilometer kubik atau 150 miliar meter kubik.

Material vulkanik yang mengalir ke lautan menyebabkan gelombang tsunami dengan ketinggian 4 meter.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Letusan Gunung Tambora, Tewaskan 71.000 Jiwa dan Eropa Tanpa Musim Panas

Lanskap kaldera Gunung Tambora, Dompu, Nusa Tenggara Barat, Senin (23/3/2015). Dua abad peringatan letusan Gunung Tambora yang mengguncang dunia diperingati April 2015. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMOKRISTIANTO PURNOMO Lanskap kaldera Gunung Tambora, Dompu, Nusa Tenggara Barat, Senin (23/3/2015). Dua abad peringatan letusan Gunung Tambora yang mengguncang dunia diperingati April 2015. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO

Lima hari kemudian, Tambora meletus sekali lagi.

Kali ini, begitu banyak abu yang dikeluarkan sehingga matahari tidak terlihat selama beberapa hari.

Letusan Tambora juga menyebabkan matahari terbenam berwarna spektakuler di seluruh dunia. Letusan itu disalahkan atas salju dan es di New England selama Juni dan Juli musim panas.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui soal Letusan Gunung Api Bawah Laut di Tonga

Kesaksian warga

Dikutip dari Harian 优游国际, 17 September 2011, berikut ringkasan laporan kesaksian saat letusan Gunung Tambora terjadi yang disarikan dari "Transactions of the Batavian Society" Vol VIII, 1816, dan dan "The Asiatic Journal" Vol II, Desember 1816.

Sumanap (Sumenep), 10 April 1815

Sore hari 10 April 1815, ledakan menjadi sangat keras, salah satu ledakan bahkan mengguncang kota, laksana tembakan meriam.

Menjelang sore keesokan harinya, atmosfer begitu tebal sehingga harus menggunakan lilin pada pukul 16.00.

Pada 11 Apri 1815, pukul 19.00, arus air surut, disusul air deras dari teluk, menyebabkan air sungai naik hingga 4 kaki dan kemudian surut kembali dalam waktu empat menit.

Baca juga: Mengenang Letusan Krakatau 26 Agustus 1883, Terkuat Sepanjang Sejarah

Baniowangie (Banyuwangi), 10 April 1815

Lanskap kaldera Gunung Tambora, Dompu, Nusa Tenggara Barat, Senin (23/3/2015). Kaldera Gunung Tambora memiliki diameter 7 km dan kedalaman 1 km. Dua abad letusan Gunung Tambora yang mengguncang dunia diperingati April 2015. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMOKRISTIANTO PURNOMO Lanskap kaldera Gunung Tambora, Dompu, Nusa Tenggara Barat, Senin (23/3/2015). Kaldera Gunung Tambora memiliki diameter 7 km dan kedalaman 1 km. Dua abad letusan Gunung Tambora yang mengguncang dunia diperingati April 2015. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO

Pada 10 April malam, ledakan semakin sering mengguncang Bumi dan laut dengan kejamnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau