优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Sudah 155 Anak Alami Gagal Ginjal Akut, tapi Penyebab Belum Diketahui

优游国际.com - 18/10/2022, 16:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus gagal ginjal akut misterius yang menyerang ratusan anak masih menjadi perhatian masyarakat.

Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Kesehatan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hingga Selasa (18/10/2022) jumlah anak yang mengalami gagal ginjal akut mencapai 155 kasus secara nasional. 

Jumlah ini meningkat dari catatan sepekan lalu yang totalnya mencapai 131 kasus. 

Nadia menyebut wilayah DKI Jakarta adalah daerah yang memiliki paling banyak kasus gagal ginjal akut.

Menurut laporan, Dinkes DKI menyebutkan ada 49 anak di Jakarta yang menglami gagal ginjal akut misterius

Sementara terkait penyebabnya, sementara ini belum ada kesimpulan yang pasti terkait dengan penyebab kasus gagal ginjal akut pada ratusan anak ini.

Baca juga:

Kasus gagal ginjal akut

Sebelumnya, data IDAI mencatat hingga 10 Oktober 2022, ada 131 kasus gagal ginjal akut misterius pada anak.

Data tersebut adalah akumulasi untuk periode Januari hingga September 2022.

Dikutip dari 优游国际.com 13 Oktober 2022 Ketua Pengurus Pusat IDAI dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA (K), mengungkapkan puncak kasus gagal ginjal akut pada anak yang penyebabnya masih misterius ini, terjadi pada bulan September 2022 dengan angka kasus mencapai 71 kasus.

Sementara di bulan Oktober ini menurutnya kasus cenderung mengalami penurunan.

Gejala gagal ginjal

Sementara itu, Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI, dr Eka Laksmi Hidayati, SpA(K) mengatakan, gejala gagal ginjal akut pada anak ini biasanya adalah adanya keluhan sedikit buang air kecil.

"Umumnya, volume (buang) air kecil sangat sedikit, atau sama sekali tidak buang air kecil," kata Eka.

Menurut Eka, gagal ginjal akut adalah kondisi saat organ ginjal sama sekali tidak memproduksi urin sehingga menyebabkan penderitanya tidak dapat buang air kecil, atau volume buang air kecil sangat sedikit.

"Dalam wawancara dengan orangtua (pasien), riwayat penyakitnya tidak jelas, namun anak tiba-tiba mengalami penurunan jumlah urine. Sejauh ini, kami sudah mencari tahu, namun data yang ada belum mengarah pada satu titik (penyebab gagal ginjal akut misterius pada anak) tertentu," jelas dr Eka.

Ia menambahkan bahwa gejala awal gagal ginjal akut misterius yang dialami anak di rumah sakit pada umumnya sama, yakni diawali dengan batuk, pilek, diare, muntah dan infeksi yang cenderung tidak berat.

Sementara menurut Eka, gejala-gejala tersebut secara teori bukan jenis gejala yang mengarah pada kondisi gagal ginjal akut.

"Inilah yang membuat kami heran. Anak dengan AKI (Acute Kidney Injury) hanya timbul (gejala) batuk pilek, diare atau muntah selama beberapa hari. Dalam tiga sampai lima hari mendadak tidak ada urine, tidak bisa buang air kecil, betul-betul hilang sama sekali," ungkap dr Eka.

Baca juga:

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau