Tim Redaksi
KOMPAS.com - Sandiaga Uno menjawab tudingan yang menyebutkan hubungannya dengan Prabowo Subianto merenggang.
Ia mengatakan, dirinya masih berkomunikasi dengan Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra tersebut jelang Pemilu 2024.
Sandiaga juga mengaku sempat berbincang empat mata dengan Prabowo selama tiga jam pada Selasa (10/1/2023) lalu.
Pertemuan dengan Prabowo dilangsungkan di Jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dan berjalan selama tiga jam.
Pernyataan itu dikatakan Sandiaga di tengah isu dirinya bakal hengkang dari Gerindra dan berlabuh ke Partai persatuan Pembangunan (PPP).
Apalagi, belakangan ini juga beredar kabar bahwa Sandiaga punya ambisi untuk maju sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 mendatang.
"Tiga jam diskusi itu juga sambil melihat selama 3 tahun kita bekerja di dalam pemerintahan," ujar Sandiaga, dikutip dari .
Baca juga:
Dalam keterangan tertulisnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) ini membeberkan seperti apa jalannya pertemuan dengan Prabowo beberapa hari yang lalu.
Ia menyampaikan, Prabowo memberikan suguhan makanan Nusantara dan kopi Hambalang, tapi Prabowo memilih meminum teh chamomile.
Selama pertemuannya dengan Prabowo, ada berbagai hal yang dibicarakan. Salah satunya isu keretakkan di internal Gerindra.
Hal lain yang dibicarakan adalah perjalanan Prabowo dan Sandiaga selama bergabung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kita sepakat bahwa kota harus bersatu padu, bekerja bersama dengan pola-pola percepatan," kata Sandiaga.
"Rekonsiliasi, tiga jam diskusi itu sambil melihat selama tiga tahun kita bekerja di dalam pemerintahan," sambungnya.
Baca juga:
Sandiaga Uno mengatakan, muncul kesalahpahaman dalam pemberitaan yang beredar di publik, sehingga dirinya dengan Prabowo terlihat renggang.
Padahal, hubungannya dengan Prabowo, kata Sandiaga, masih baik-baik saja, tapi keduanya jarang bertemu.