KOMPAS.com - Seorang pria Irlandia meninggal dunia setelah diserang seekor ayam jantan jenis Brahma, ras asal Amerika Serikat.
Diberitakan , Jumat (17/2/2023), pria bernama Jasper Kraus (67) ini kehilangan banyak darah karena luka menganga di betis.
Luka ini berasal dari tancapan taji ayam Brahma, bagian keras dan runcing pada kaki ayam jantan.
Anak korban, Virginia Guinan (33) mengatakan, Jasper adalah pawang hewan yang berpengalaman. Namun, hidupnya justru berakhir di taji seekor unggas yang hidup di sekitar rumah.
Dia pun lantas memberikan peringatan, kasus ini membuktikan bahwa unggas yang tampak ramah pun bisa membahayakan.
Baca juga: Fakta-fakta Ayam Cemani, Disebut Ayam Lamborghini
Kejadian tak terduga ini bermula pada 28 April 2022, saat Jasper tengah berada di kebun dekat rumah, di Killahornia, Irlandia.
Kala itu, Jasper tengah mengunjungi makam anjing kesayangannya. Tiba-tiba, seekor ayam jantan jenis Brahma menyerang dari belakang dan menancapkan tajinya ke betis kiri Jasper.
Taji merupakan bagian runcing yang terdapat di belakang kaki ayam jago. Bagian tubuh ini amat tajam dan kerap digunakan ayam untuk melindungi diri atau bertarung.
Akibat tancapan taji, ayah dari dua orang anak ini kehilangan banyak darah, hingga menyebabkan serangan jantung fatal.
Menurut Virginia, ayam jantan yang membunuh sang ayah sebelumnya pernah dipelihara oleh keluarganya.
Kendati begitu, ayam ini pernah mencoba menyerang putrinya, Josie, yang saat itu baru berusia tiga tahun.
"Setahun sebelumnya, ayam jantan yang sama melompati tembok dan melompat ke punggung Josie," terang dia.
Perilaku ini membuat Virginia berniat menyingkirkan si ayam. Namun, Jasper yang berhati besar melayangkan protes dan justru mengambil alih kepemilikan ayam.
Baca juga: Mangkuk Ayam Jago Google Doodle Hari Ini, Berikut Sejarah dan Maknanya
Dikutip dari pemberitaan , Kamis (16/2/2023), luka sedalam 1,5 cm dari serangan unggas membuat Jasper Kraus kehilangan banyak darah dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Pemilik rumah kontrakan Jasper, Corey O'Keeffe menuturkan, Jasper yang berasal dari Den Haag, Belanda ini sempat berteriak kesakitan.