KOMPAS.com - Boy William baru-baru ini mengungkapkan kondisinya yang mengalami gangguan pendengaran pada telinga kirinya di acara Cochlear di kawasan Lebak Bulus, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (13/5/2023).
Boy mengaku bahwa kondisi tersebut sudah ia alami sejak kecil. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa telinga kiri tersebut sama sekali tidak bisa untuk mendengar alias tuli.
Kemudian, Boy menyebutkan dua kemungkinan yang menyebabkan telinga kirinya tersebut tidak bisa mendengar sejak kecil.
"Ada beberapa kemungkinan, pertama aku katanya pas bayi diajak naik pesawat, tahu kan naik pesawat dengung kupingnya," kata Boy dikutip dari , Sabtu (13/5/2023).
"Yang kedua, bilangnya ada yang dari lahir. Cuman itu dia, dulu orangtua enggak tahu," sambungnya.
Boy tidak langsung mendapatkan penanganan, semua baru mengetahuinya ketika Boy berusia 5 tahun.
Lantas, benarkah naik pesawat bisa menyebabkan tuli atau mengalami gangguan pendengaran?
Baca juga: Mengorek Kuping dengan Cotton Bud Bisa Batalkan Puasa? Ini Kata MUI
Dokter spesialis THT, bedah kepala, dan leher sekaligus dosen Fakultas Kedokteran di Universitas Airlangga (FK Unair) Achmad Chusnu Romdhoni menyampaikan, bahwa naik pesawat terkadang memang bisa menyebabkan gangguan pendengaran pada seseorang.
Hal ini karena ketika naik pesawat, akan terjadi perubahan tekanan tinggi (di tanah) menuju tekanan rendah (di udara) yang kemudian tekanan udara akan kembali naik saat pesawat akan landing (mendarat).
"Sementara itu, penyesuaian tekanan di dalam telinga tengah dengan udara di luar dilakukan oleh tuba eustachius, yaitu saluran yang menghubungkan hidung dengan telinga tengah," ujarnya saat dihubungi 优游国际.com, Senin (15/5/2023).
"Apabila dalam penyesuaian tekanan telinga bermasalah, maka itu dapat menyumbat tuba eustachius," sambungnya.
Lebih lanjut, Achmad menyebutkan gangguan pendengaran (bindeng) terjadi saat seseorang mengalami gangguan penyesuaian tekanan oleh tuba eustachius yang gagal.
Hal ini bisa disebabkan oleh:
"Namun, pada anak-anak, selain pilek terkadang juga karena ada adenoid (amandel di hidung bagian belakang) yang membesar dan akhirnya menyumbat adenoid," jelasnya.
Baca juga: Ramai soal Stroke Telinga, Benarkah Itu Ada? Ini Penjelasan Dokter
Senada, dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) di RS Columbia Asia (RSCA) Prof Delfitri Munir menyampaikan, bahwa naik pesawat memang bisa menyebabkan gangguan di telinga.