KOMPAS.com - Kecoak umumnya dianggap sebagai serangga menjijikkan dan menakutkan, apalagi saat tiba-tiba terbang.
Karena itu, banyak orang berusaha mengusir kecoak agar tidak menyentuh atau mendekatinya.
Namun sebaliknya, sebuah unggahan di media sosial X (Twitter) menyebutkan bahwa kecoak yang justru merasa jijik saat tersentuh manusia.
Hal tersebut dibagikan oleh warganet melalui akun @convomf pada Sabtu (3/2/2024).
"Ternyata kecoa juga merasa jijik dengan manusia. Jika mereka tersentuh oleh manusia mereka biasanya melarikan diri dan bersembunyi lalu membersihkan tubuhnya," tulis pengunggah.
Lalu, benarkah kecoak jijik saat tersentuh manusia?
Baca juga: 10 Cara Ampuh Mengusir Kecoak di Kamar Mandi, Bukan Cuma Disiram Air
Ahli entomologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Hari Purwanto menjelaskan alasan kecoak lari dan bersembunyi dari manusia.
Menurutnya, respons ini bukan karena serangga itu jijik terhadap manusia.
"Kecoak akan lari sembunyi bila tiba-tiba ada cahaya atau gerakan yang mendekatinya," jelas dia saat dihubungi 优游国际.com, Minggu (4/2/2024).
Hari menyatakan, kecoak secara alamiah termasuk hewan nokturnal. Ini membuat serangga tersebut cenderung lebih akif di malam hari atau dalam kondisi gelap.
Ketika ada cahaya, kecoak otomatis akan menghindar.
Sementara itu, kecoak juga kabur ketika merasakan gerakan dari manusia yang mendekati serangga ini.
"Semua makhluk kan seperti itu, punya mekanisme menghindari musuh," tambah dia.
Dia menjelaskan, kecoak melarikan diri dan sembunyi saat ada manusia lewat karena terkejut. Perasaan kaget ini akan otomatis membuatnya langsung bergerak menjauhi sumber gerakan.
Baca juga: Ramai soal Kecoak Albino karena Berwarna Putih, Benarkah Ada?