KOMPAS.com - Kulit manggis menawarkan beragam manfaat untuk kesehatan, mulai dari mengurangi peradangan, menjaga kesehatan kulit, hingga mengontrol gula darah.
Menurut , manfaat kulit manggis berasal dari kandungan xanthone, senyawa fitokimia pemberi warna ungu kemerahan.
Sebuah penelitian menunjukkan, senyawa xanthone dalam kulit manggis dapat membantu mengontrol kadar gula darah menjadi lebih sehat.
Sama seperti buahnya, bagian luar manggis ini juga merupakan sumber serat, yang membantu menstabilkan gula darah serta meningkatkan pengendalian terhadap penyakit diabetes.
Baca juga: Sederet Efek Samping Manggis, Tak Semua Orang Bisa Mengonsumsinya
Antioksidan dan antiinflamasi pada kulit manggis turut memberikan efek baik pada kulit, termasuk meningkatkan elastisitas dan mengurangi penuaan.
Tidak heran, bagian tanaman ini sering kali diolah menjadi suplemen maupun minuman herbal berupa air rebusan untuk dikonsumsi secara rutin.
Namun, terlepas dari manfaatnya, rutin mengonsumsi kulit manggis juga berpotensi memicu beberapa efek samping tidak diinginkan.
Lantas, apa efek samping kulit manggis?
Baca juga: 7 Manfaat Buah Manggis bagi Kesehatan, Apa Saja?
Sangat sedikit dampak buruk terhadap kesehatan yang dilaporkan dari mengonsumsi kulit maupun buah manggis dalam bentuk utuh.
Namun, produk-produk terkonsentrasi seperti suplemen, jus, atau bubuk, tidak serta-merta terbebas dari risiko kesehatan.
Berikut potensi efek samping mengonsumsi kulit manggis:
Dilansir dari laman Healthline, penelitian awal menunjukkan, senyawa xanthone berpotensi memperlambat proses pembekuan darah.
Termasuk bahan pangan kaya xanthone, konsumsi kulit manggis pun tidak lepas dari risiko mengganggu pembekuan darah dalam tubuh.
Padahal, proses ini sangat berguna untuk menghentikan pendarahan saat seseorang terluka atau cedera.
Oleh karena itu, konsumsi kulit manggis perlu diperhatikan bagi orang yang rentan mengalami pendarahan berlebihan atau orang yang mengonsumsi obat pengencer darah.