KOMPAS.com - Nama Sheikh Hasina, Perdana Menteri Bangladesh cukup banyak dicari di mesin pencarian setelah mengundurkan diri dan meninggalkan ibu kota Dhaka dengan helikopter.
Hasina mengundurkan diri dan meninggalkan istanaya saat unjuk rasa penuh kekerasan pecah di Bangladesh pada Senin (5/8/2024).
Baca juga: PM Bangladesh Mundur, Naik Helikopter Militer dan Lari ke India
Dikutip dari Council Women World Leader, Hasina sendiri tercatat sebagai Perdana Menteri terlama yang memimpin Bangladesh. Dia menjadi perdana Menteri dalam beberapa periode, yaitu 1996-2001, 2009-2014, dan 2014 hingga mundur pada Agustus 2024.
Hasina lahir pada 28 September 1947 di Tungipara. Dia merupakan putri dari Sheikh Mujibur Rahman, pendiri dan presiden pertama Bangladesh.
Melansir dari Britannica, Selasa (6/8/2024), Hasina memulai karir politiknya di Universitas Dhaka pada akhir 1960-an. Pada saat itu, dia aktif dalam gerakan politik sebagai perwakilan dari ayahnya yang dipenjara oleh pemerintah Pakistan.
Setelah kemerdekaan Bangladesh pada tahun 1971, keluarganya mengalami tragedi besar ketika ayahnya dan sebagian besar keluarganya dibunuh dalam kudeta militer tahun 1975.
Hasina dan adiknya selamat karena berada di luar negeri????.
Setelah enam tahun mengasingkan diri di India, Hasina kembali ke Bangladesh pada tahun 1981 dan mengambil alih kepemimpinan Liga Awami, partai politik yang didirikan oleh ayahnya.
Dia menjadi advokat vokal untuk demokrasi, sering kali menghadapi penahanan rumah dan berbagai tantangan lainnya??.
Baca juga: Hampir 100 Orang Tewas dan Ratusan Terluka dalam Unjuk Rasa Tuntut PM Bangladesh Mundur
Perjuangan ini membuatnya menjadi tokoh sentral dalam gerakan pro-demokrasi melawan rezim militer Jenderal Hussain Muhammad Ershad.
Kepemimpinannya dalam protes ini meningkatkan profil nasionalnya dan mengantarkannya pada jabatan perdana menteri pada tahun 1996 setelah memenangkan pemilu??.
Pada periode pertama sebagai perdana menteri, Hasina mendapatkan pujian atas perjanjian pembagian air dengan India dan kesepakatan damai dengan pemberontak suku di Bangladesh tenggara.
Namun, pemerintahannya juga menghadapi kritik terkait dugaan korupsi dan persepsi terlalu tunduk pada India, yang berujung pada kekalahannya dalam pemilu 2001 oleh Khaleda Zia dari Partai Nasionalis Bangladesh (BNP)????.
Pada akhir tahun 2008, Liga Awai memenangkan pemilu. Ini mengantarkan Hasina menjadi PM Bangladesh untuk kedua kalinya.
Setelah kembali berkuasa, Hasina memimpin Bangladesh menuju pertumbuhan ekonomi yang signifikan, dengan pendapatan per kapita yang meningkat tiga kali lipat dalam dekade terakhir.
Baca juga: Bangladesh Akhirnya Ubah Aturan Kuota PNS Selepas Ratusan Tewas dalam Kerusuhan