KOMPAS.com - Seorang pria asal China, Li (47) dihukum mati setelah mendorong istrinya ke laut dari atas kapal feri agar bisa mengeklaim asuransi jiwa untuk melunasi utang-utangnya.
Kasus ini terjadi pada 5 Mei 2021 dan pertama kali dilaporkan oleh media pemerintah, China Central Television (CCTV), dikutip dari South China Morning Post, Senin (2/12/2024).
Atas perbuatannya, Li dikenakan pasal pembunuhan disengaja oleh Pengadilan Tinggi Rakyat Liaoning dan mendapat hukuman mati.
Meski begitu, berdasarkan Pasal 48 Undang-Undang China, terdakwa hukuman mati dapat dikurangi hukumannya menjadi penjara seumur hidup jika mereka menunjukkan perilaku yang baik.
Baca juga: Gen Z di China Bangun Jam 4 Pagi untuk Bekerja di 4 Tempat Berbeda demi Financial Freedom
Menurut polisi, Li telah merencanakan pembunuhan sejak Oktober 2020, dua bulan setelah menikahi istrinya.
Usai menikah, Li juga diketahui mendaftar asuransi jiwa atas nama istrinya dan menjadikan dirinya sebagai penerima manfaat tunggal.
Rencana pembunuhan itu akhirnya dieksekusi pada 5 Mei 2021 ketika melakukan perjalanan dengan kapal feri dari Dalian di Provinsi Liaoning menuju Yantai, Provinsi Shandong.
Sebelum melakukan aksinya, Li sempat memilih lokasi yang tepat agar aksinya tidak terekam oleh 200 kamera pengawas (CCTV) di kapal.
Mayat sang istri lalu ditemukan oleh polisi setelah 45 menit melakukan pencarian.
Li yang saat itu diberitahu tentang kematian istrinya, pura-pura terkejut dan mengaku kepada polisi bahwa itu merupakan insiden tidak disengaja.
Namun, lokasi jatuhnya korban yang tidak terekam CCTV membuat polisi curiga.
Sebab, setelah dilakukan otopsi, para ahli forensi menemukan luka memar di wajah korban. Ditambah, Li bersikeras agar mayat istrinya segera dikremasi tiga hari seteleh kematian.
Baca juga: Pria China Tewas Usai Lehernya Tertimpa Barbel Seberat 100 Kg
Polisi akhirnya melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebab kematian korban dan menelusuri jejak Li.
Selama penyelidikan, Li diketahui memiliki kekasih berusia 19 tahun. Hubungan keduanya baru berusia setengah bulan, tak lama setelah kematian istrinya.
Fakta tersebut ditemukan saat polisi melacak kekasih Li dan menangkap keduanya di sebuah hotel.