优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Warganet Keluhkan Makan Bergizi Gratis Tak Penuhi Standar Gizi, Ini Kata BGN dan Ahli Gizi

优游国际.com - 09/01/2025, 14:00 WIB
Chella Defa Anjelina,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beragam unggahan yang menyebut menu makan bergizi gratis (MBG) belum memenuhi standar gizi, ramai mewarnai lini masa media sosial belakangan ini.

Menu MBG di beberapa daerah dianggap kurang sumber protein, tidak ada sayur, minim buah, dan menggunakan susu kemasan yang tinggi gula.

Misalnya, pengguna akun X (Twitter) @bai****i pada Selasa (7/1/2025) membagikan sebuah foto menu MBG yang terdiri dari dua potong ayam fillet goreng, tahu goreng, nasi, sepotong buah semangka kecil, susu kemasan, dan tidak ada sayur.

Dalam unggahan yang sudah dilihat lebih dari 3 juta kali dan menuai seribu komentar itu, disebutkan bahwa porsi sumber protein masih kurang dan disesalkan tak ada sayuran.

"Kurang banget. Fokus makanan bergizi itu ada di protein dan vitamin. Ini kyknya daging ama tepungnya banyakan tepungnya, digoreng pula. Sayurnya tidak ada, buah secuil," tulis salah satu akun.

"Sayurnya mana ya? Susu kemasan gitu bukannya banyak gulanya ya? Masak tiap hari anak dikasih susu kemasan gitu? Batuk yg ada," kata pengguna lainnya.

Lantas, apakah menu tersebut sudah sesuai dengan standar gizi?

Baca juga: Ramai soal Menu Makan Bergizi Gratis Tanpa Susu, Bagaimana Pendapat Ahli Gizi?


BGN: menu makan bergizi gratis disusun ahli gizi

Menanggapi keluhan warganet, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyebut menu makan makanan pada program MBG pada dasarnya telah ditetapkan sesuai dengan standar komposisi gizi dari para ahli.

"BGN telah menetapkan standar komposisi gizi. Menu itu disusun oleh ahli gizi di masing-masing Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Menu juga disusun untuk satu bulan," ujarnya saat dimintai tanggapan 优游国际.com pada Rabu (8/1/2025).

Dadan pun memastikan, keluhan dari masyarakat akan menjadi bahan masukan, terutama untuk SPPG agar di kesempatan selanjutnya dapat menyiapkan menu dengan komposisi yang lengkap.

Dia menambahkan, evaluasi pelaksanaan program makan bergizi gratis rutin diadakan setiap hari.

Sementara itu, saat ditanya mengenai apakah ada rencana mengganti susu kemasan dengan susu segar, Dadan menjawab, hal itu hanya bisa dilakukan jika daerah tersebut adalah sentra sapi perah.

"Susu diutamakan di wilayah yang ada sapi perah. Susu pasteurise seperti di Cimahi contoh yang baik," jelasnya.

Menurutnya, agar tetap memenuhi standar gizi, daerah yang bukan produsen susu murni dapat mengutamakan susu UHT plain.

Baca juga: Hari Pertama Program Makan Bergizi Gratis: Catatan untuk Harapan Baru

Ahli gizi: makanan bergizi memiliki komposisi lengkap

Saat dimintai pandangan, Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Universitas Indonesia, Inge Permadhi, menyebut makanan bisa disebut bergizi jika memiliki komponen lengkap dengan komposisi zat gizi seimbang sesuai kebutuhan individu, sebagaimana konsep Isi Piringku Sekali Makan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau