优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Bercanda Soal Teror Kepala Babi, Pengamat: Kualitas Public Speaking Jubir Istana Dipertanyakan

优游国际.com - 24/03/2025, 20:30 WIB
Muhammad Iqbal Amar,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pengamat politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Nur Hidayat Sardini menyayangkan sikap Juru Bicara (Jubir) Istana yang justru bergurau saat menanggapi teror kepala babi terhadap redaksi Tempo.

Diketahui, pada Kamis (20/3/2025) kantor redaksi Tempo mendapatkan paket berisi kepala babi dari pengirim anonim yang ditujukan kepada jurnalis Tempo Francisca Christy atau akrab dipanggil Cica.

Selang dua hari kemudian, Tempo kembali mendapat kiriman serupa berisi sejumlah tikus dengan kepala terpenggal.

Menanggapi hal itu, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi berseloroh supaya kepala babi yang diterima Cica Tempo dimasak saja.

Pernyataan tersebut sempat membuat publik geram karena dianggap tidak bersimpati dan justru merespons dengan candaan.

Lantas apa tanggapan pengamat terkait pola komunikasi pihak Istana yang dalam hal ini diwakili oleh Hasan Nasbi?

Baca juga: Mengapa Kepala Babi dan Tikus Digunakan untuk Simbol Teror? Ini Penjelasannya

Kualitas public speaking Istana dipertanyakan

Nur Hidayat menyebut, respons Istana yang diwakili oleh Hasan Nasbi itu menunjukkan kualitas public speaking yang rendah.

Di saat tugas sebagai Juru Bicara Istana Kepresidenan menjadi penjernih keadaan justru Hasan Nasbi melakukan sebaliknya.

"Kualitas public speakingnya rendah, masih perlu belajar mengelola emosi diri sendiri. Ini Istana lho ya, yang hati, mata, telinganya itu mewakili kepentingan negara, harus berkelas gitu lo," ujar Nur saat dikonfirmasi 优游国际.com pada Senin (24/3/2025).

Nur menilai, sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi tidak mampu menyusun kata dengan baik.

Selain itu, Hasan Nasbi masih kurang dalam seni berdiplomasi, serta tidak mampu menyangkal (counter) pemberitaan yang tidak sesuai secara cerdas.

"Jadi menurut saya ganti aja orang seperti ini, nggak banyak memberi manfaat, justru menambah masalah," ujar mantan Juru Bicara Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) itu.

Baca juga: Jurnalis di Rusia Diteror Kiriman Kepala Babi, Kantor Medianya Dibredel

Hasan Nasbi perlu belajar dengan Jubir terdahulu

Nur menjelaskan, kapasitas Juru Bicara Istana Kepresidenan harus memiliki kemampuan dalam berkomunikasi secara diplomatis.

Seorang juru bicara harus mampu memastikan bahwa apa yang dikatakan itu harus sampai pada tujuannya.

"Mampu memastikan bahwa goal yang ditembakkan itu tercapai. Juru bicara itu harus datar, cool, calm, and confident," tegasnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau