KOMPAS.com - Penyelidikan atas skandal Qatargate, atau dugaan aliran dana Qatar ke pejabat di lingkaran Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu terus berlanjut hingga kini.
Pada 31 Maret 2025, Netanyahu dipanggil polisi setelah dua pejabatnya ditangkap akibat skandal Qatargate.
Dikutip dari The Guardian (6/4/2025), dua pejabat tersebut adalah penasihat Netanyahu Jonatan Urich dan juru bicara Eli Feldstein.
Keduanya diduga menerima uang dari Qatar yang disalurkan melalui “kelompok lobi” Amerika Serikat. Urich dan Feldstein pun menjadi sosok kunci dalam kasus ini.
Mereka mendapatkan dana itu untuk mempromosikan citra positif Qatar pada warga Israel dan Amerika Serikat.
Citra positif itu berkaitan dengan Qatar yang berperan sebagai mediator perundingan gencatan senjata Hamas-Israel.
Aliran dana tersebut juga diduga untuk menyebarkan pesan-pesan negatif mengenai Mesir, yang menjadi mediator utama lainnya dalam perundingan gencatan senjata konflik di Gaza itu.
Baca juga: Alasan Israel Serang Hamas Saat Gencatan Senjata
Skandal ini sangat mengejutkan publik Israel karena bagaimanapun Qatar terlihat mendukung Hamas dalam konflik di Gaza.
Qatar dipandang sebagai pelindung Hamas. Negara itu juga menjadi lokasi pemimpin Hamas tinggal dalam tujuannya bermediasi. Tahun lalu, Israel melarang jaringan media yang didanai negara Qatar Al Jazeera.
Qatar juga sempat mengirimkan bantuan jutaan dolar ke Gaza yang difasilitasi oleh Pemerintah Israel.
Namun, beberapa pihak menuduh uang itu digunakan untuk membantu Hamas mempersiapkan serangan 7 Oktober 2023 yang memicu perang.
Melalui sebuah pernyataan, Qatar membantah mendukung Hamas. Mereka juga menganggap bahwa tuduhan upaya membayar aktor politik Israel untuk memengaruhi opini publik adalah tidak berdasar.
“Ini merupakan pukulan serius bagi Netanyahu yang selama ini dianggap lemah. Hubungan yang dipertanyakan dengan Qatar menambah akumulasi kecurigaan dan skandal yang berat, yang dapat memvalidasi rasa muak yang dirasakan oleh banyak mantan pendukungnya setelah 7 Oktober,” kata kolumnis Ravit Hecht di harian Israel Haaretz.
Baca juga: Momen Sandera Israel Cium Dahi 2 Tentara Hamas
Sebuah tim investigasi ditugaskan untuk melakukan pemetaan jejak dana Urich dan Feldstein hingga ke Doha, Qatar baru-baru ini.
Dilansir dari The Jerusalem Post, Minggu (11/5/2025), tim menganalisis rekening bank, data dari ponsel, kesaksian, dan bukti tambahan untuk menemukan bagaimana transfer dana itu terjadi.